Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ridwan Kamil Mulai "Pede" Deklarasi dan Peluang Mendapat Kendaraan Politik Menuju 2024...

Kompas.com - 31/01/2022, 11:57 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil sapaan akrabnya, semakin menunjukkan kepercayaan diri untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024.

Beberapa bulan ke belakang, sebelumnya, Ridwan Kamil sudah pula menyatakan diri siap 'nyapres'. Pernyataan itu diungkapkan di beberapa kesempatan kunjungannya di sejumlah daerah.

Namun, Kompas.com mencatat bahwa Kang Emil baru pertama kali menyatakan siap menjadi capres dalam acara yang dihadiri Ketua Umum partai politik, pada Sabtu (29/1/2022).

Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat itu mengatakan, tidak akan menolak jika ada kesempatan untuk maju pada Pilpres 2024.

"Ini karena orang nanya, wartawan tanya siap atau tidak. Kalau ada kesempatan, bismillah. Jawaban saya selalu sama," kata Emil di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Ridwan Kamil: Jakarta Tidak Didesain untuk Ibu Kota Negara


Saat itu, Perpustakaan Nasional RI menjadi tempat perhelatan acara pidato kebudayaan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas.

Di depan Zulhas, Emil mengungkapkan tidak masalah jika kesempatan bagi dirinya untuk maju sebagai capres 2024 tidak terwujud.

Pasalnya, ia melihat akan lebih realistis apabila dirinya menjabat Gubernur Jawa Barat dua periode.

"Kalau enggak pun tidak ada masalah, dua kali Gubernur Jabar juga lebih realitis. Kira-kira begitu," ujarnya.

Pertimbangkan masuk PAN

Pada kesempatan yang sama, Ridwan Kamil juga menjawab ketika ditanya apakah akan maju sebagai capres melalui PAN.

Emil menjawab, pilihan itu sedang dipertimbangkan. Ia mengemukakan, akan menyampaikan keputusannya kepada publik pada pertengahan tahun ini.

"Sedang dipertimbangkan banyak hal. Nanti pasti pertengahan tahun saya kabarkan ke teman-teman media," terangnya.

Peluang merebut hati partai

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio berpandangan, pernyataan Ridwan di sela-sela acara Ketum PAN Zulhas merupakan hal yang positif.

Hal positif yang dimaksud Hendri diperuntukkan bagi Ridwan Kamil sendiri. Sebab, pernyataan itu diungkapkan pada posisi, Ridwan Kamil tak memiliki kendaraan politik atau tidak bergabung dalam partai politik.

"Itu positif, karena dia bisa menawarkan diri supaya dia cepat dapat kendaraan politik," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/1/2022).

Baca juga: Pemilu Dihelat Februari 2024, Bagaimana Rencana Ridwan Kamil?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com