Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian 2 Pasien Terpapar Omicron Dinilai Jadi Peringatan untuk Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19

Kompas.com - 24/01/2022, 11:54 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo menyatakan, kasus kematian dua pasien Covid-19 yang terpapar virus Corona varian Omicron merupakan peringatan bagi semua pihak untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Rahmad mengatakan, semua pihak mesti mewaspadai kemungkinan lonjakan kasus tersebut karena pemerintah sudah memprediksi bahwa kasus Covid-19 dapat meroket dalam beberapa pekan ke depan.

"Apalagi, sudah ada dua pasien varian Omicron yang meninggal, artinya sudah ada case fatality rate-nya. Saya kira ini membuktikan bahwa Omicron itu memang bahaya dan nyata," kata Rahmad dalam keterangan tertulis, Senin (24/1/2022).

Baca juga: Kasus Omicron Meningkat, Perhimpunan Dokter Paru Minta Pemerintah Tinjau Ulang Sekolah Tatap Muka

Politikus PDI-P itu memprediksi, Indonesia tidak bisa menghindar dari penularan Omicron yang juga sudah menyebar di berbagai negara di dunia.

"Yang penting saat ini, bagaimana agar lonjakan bisa kita antisipasi, bisa kita meminimalkan puncaknya dan jangan sampai menimbulkan korban,” ujar Rahmad.

Karena itu, dia mendorong pemerintah menggencarkan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat.

Menurut Rahmad, dua kasus kematian pasien yang terpapar Omicron menunjukkan Omicron berisiko bagi orang-orang yang belum divaksinasi serta orang yang memiliki komorbid meski sudah divaksinasi.

"Sedangkan, kita tahu masih jutaan rakyat yang belum divaksin, ini harus menjadi perhatian bersama dan menjadikan kita untuk semakin hati-hati,” kata dia.

Rahmad juga mendorong pemerintah fokus melakukan pengetesan dan pelacakan serta berkoordinasi dengan seluruh fasilitas kesehatan untuk menyiapkan diri menghadapi lonjakan kasus.


Di sisi lain, ia meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik menghadapi potensi lonjakan kasus Omicron, sambil tetap mengikuti anjuran pemerintah.

"Saya kira kita harus mempersiapkan diri dengan baik dan melakukan langkah dan tindakan yang tepat sesuai dengan anjuran pemerintah. Itu saya kira yang terpenting,” kata Rahmad.

Dua pasien Covid-19 yang terinfeksi varian Omicron meninggal dunia pada Sabtu lalu. Itu  adalah pertama kalinya ada kasus Omicron yang menyebabkn orang meninggal dunia di Indonesia.

Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, kedua pasien yang meninggal memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com