Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Resmi Pemerintah Tonga: Berikut Rincian Korban Jiwa Tsunami Sejauh Ini, Tak Ada WNI

Kompas.com - 19/01/2022, 14:24 WIB
Vitorio Mantalean,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Tonga mengonfirmasi bahwa sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal dunia akibat letusan gunung berapi bawah laut Hunga-Tonga-Hunga Ha'apao yang berakibat tsunami, Sabtu (15/1/2022).

Hal itu disampaikan oleh Kedutaan Besar Tonga di Tokyo, melalui akun twitter (@TongaEmbTokyo), melalui siaran pers kantor Perdana Menteri Tonga sebagai update resmi pertama.

“Pemerintah Tonga mengonfirmasi hingga saat ini terdapat 3 orang korban jiwa yaitu 1 orang warga negara Inggris berusia 65 tahun yang tinggal di Pulau Mango, 2 orang warga negara Tonga salah satunya pria usia 49 tahun yang tinggal di Pulau Nomuka,” demikian isi siaran tersebut, dikutip situs resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Rabu (19/1/2022).

“Terdapat juga sejumlah korban mengalami luka yang belum diketahui warga negaranya.”

Baca juga: Gunung Tonga Terus Dipantau Setelah Letusan Besar Sebabkan Tsunami

Sementara itu, Kemenlu menyebut, KBRI Wellington yang juga mencakup wilayah Tonga terus berupaya menghubungi 5 orang WNI yang sebelumnya diketahui berada di sana ketika peristiwa terjadi.

Letusan gunung dan tsunami itu menyebabkan jalur komunikasi masih terputus, termasuk sambungan internet lantaran kerusakan jaringan kabel fiber optik.

“KBRI Wellington juga secara intensif berkomunikasi dengan Pemerintah Selandia Baru, Konsul Tonga yang ada di Auckland, dan Komisi Tinggi Tonga di Canberra, Australia untuk mengupayakan informasi mengenai kondisi para WNI di Tonga,” tulis Kemenlu dalam situs resminya.

Baca juga: Tonga Terancam Kiamat Internet

Pemantauan terus dilakukan oleh Pemerintah Tonga meski peringatan tsunami sudah ditiadakan dan aktivitas vulkanik gunung berapi bawah laut Hunga-Tonga-Hunga Ha'apao mereda.

Sebelumnya, letusan gunung dan tsunami setinggi 15 meter menyebabkan kerusakan parah di negara tersebut dan sulitnya akses air bersih.


Pemerintah Tonga menyampaikan, proses evakuasi telah dilakukan di sejumlah gugusan pulau dari Pulau Atata hingga Tongatapu, Pulau Mango dan Fonoifua hingga Nomuka.

Baca juga: Dampak Letusan Gunung Berapi, Warga Tonga Bisa Tanpa Komunikasi Berminggu-minggu

Di Kanokupolu, 21 rumah dikabarkan rusak total dan 35 lainnya rusak parah. Sementara itu, di Kolomotu'a 8 rumah rusak total dan 20 lainnya rusak parah serta 45 rumah dikabarkan rusak parah di Pulau 'Eua.


“Komunikasi lokal dengan daerah Vava'u dan Ha'apai telah berhasil dilakukan melalui telepon satelit dan radio frekuensi tinggi meskipun sangat terbatas. Komunikasi dengan daerah Niuas masih terputus total namun daerah tersebut tergolong risiko rendah karena jarak yang cukup jauh dari gunung Hunga-Tonga-Hunga Ha'apao,” bunyi siaran pers tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com