Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diwarnai Interupsi, Rapat Komisi VII Bahas Polemik Peleburan Eijkman Ditunda

Kompas.com - 12/01/2022, 16:33 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Komisi VII DPR pada Rabu (12/1/2022) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta yang sedianya membahas polemik peleburan LBM Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ditunda.

Rapat ini semula dijadwalkan pada pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Namun, baru sempat mulai beberapa menit, interupsi justru mewarnai pembukaan rapat.

Interupsi datang lantaran tidak hadirnya eks Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio

"Interupsi pimpinan, karena tadi disebutkan bahwa menyangkut masalah lembaga Eijkman, pertanyaannya adalah mantan pimpinan Eijkmannya dihadirkan enggak?" kata anggota Komisi VII Kardaya Wanika saat rapat.

Baca juga: Kepala BRIN: Kita Sudah Punya Mekanisme untuk Peneliti Eijkman

Menurut politisi Gerindra itu, kehadiran Amin dalam rapat tersebut penting. Sebab, Komisi VII perlu mendapatkan gambaran utuh terkait polemik peleburan LBM Eijkman ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Supaya kita tahu gitu, jangan sampai kita bicarakan, tapi pembicaraan kita tidak membumi, gitu. Saya kira itu penting karena kalau tidak ini tidak konklusif, kita kan ingin dapatkan gambaran yang sebenarnya, seutuhnya," nilai Kardaya.

Sementara itu, anggota Komisi VII dari Fraksi PDI-P Ribka Tjiptaning meminta agar rapat tersebut sebaiknya ditunda.

Menurutnya, jika salah satu komponen penting dalam polemik tak dihadirkan, maka rapat akan terasa kurang dalam menjawab sejumlah pertanyaan.  Padahal, kata Ribka, polemik tersebut penting untuk segera dituntaskan.

Baca juga: Eks Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio: Tak Boleh Remehkan Peneliti Muda

Adapun rapat tersebut hanya dihadiri Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dan Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir.

"Supaya tuntas ya karena ini berkaitan, lebih baik hari ini ditunda, supaya kita bisa tiga-tiganya hadir, supaya tuntas pimpinan. Kalau nanti yang itu sendiri, Eijkmannya, sekarang dua ini, karena ini kan berkaitan semua, jomplang, cemplang. Kalau masakan kurang satu, bumbunya ya gak enak, cemplang kalau orang Jawa bilang," tutur Ribka.

Mendengar masukan-masukan itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno sebagai pimpinan rapat memutuskan untuk menutup rapat hari ini.

Eddy mengatakan, rapat terkait polemik Peleburan Eijkman akan dijadwalkan kembali pada Senin (17/1/2022) pukul 16.00 WIB.

"Cukup ya, jadi kalau cukup, kita tutup rapat hari ini, dan saya cek ke sekretariat jadwal berikutnya ada di hari Senin pukul 16.00. Kita pukul 13.00 ada RDP dengan Menteri Perindustrian, disusul pukul 16.00 langsung dengan lembaga Eijkman, itu bisa kita kupas tuntas bisa sampai malam," imbuh politisi PAN itu.

Baca juga: Dana Terbatas, Lembaga Eijkman Berhasil Selesaikan 90 Persen Vaksin Merah Putih

Diketahui, polemik peleburan LBM Eijkman ke BRIN hingga kini masih menjadi sorotan.

Atas integrasi itu, sebanyak 113 tenaga honorer LBM Eijkman tidak diperpanjang kontraknya atau diberhentikan.

Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala PRBM Eijkman Wien Kusharyoto.

"113 orang, sekitar 71 adalah tenaga honorer periset," kata Wien saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/1/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com