Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heran Pemikiran Bung Karno Jarang Dijadikan Rujukan, Mega: Salah Bapak Saya Apa?

Kompas.com - 10/01/2022, 18:51 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mempertanyakan apa kesalahan bapaknya, Soekarno di masa lalu.

Sebab, menurut pandangannya, sampai saat ini masih banyak orang enggan menggunakan pemikiran Soekarno sebagai rujukan.

“Kenapa ya pemikiran Bung Karno, seperti sampai hari ini, orang masih (enggan menggunakan), masih malu-malu kucing,” kata Megawati dalam menyampaikan pidatonya di peringatan HUT PDI Perjuangan Ke 49, Senin (10/1/2022).

“Saya sampai berpikir, bapak saya itu salahnya opo tho?,” sambungnya.

Baca juga: Saat Megawati Kritik Jokowi soal Harga Cabai dan Minyak Goreng

Megawati turut mempertanyakan mengapa masyarakat Indonesia lebih sering menggunakan cara berfikir orang luar negeri.

Namun, tidak punya ketertarikan untuk mempelajari cara berfikir Soekarno.

“Bapak saya itu pintar lho, doctor honoris causa-nya 23 atau berapa, cobalah apa itu enggak pintar ya?,” tuturnya.

Lantas Megawati bertanya pada kelompok akademisi, kenapa hal itu bisa terjadi. Padahal, buku-buku Soekarno tidak dilarang untuk terbit.

“Di sini ada Menteri Kumham, apakah buku-buku Bung Karno jadi larangan? Ndak lho. Jadi kenapa ini? Ini pertanyaan besar yang harus dijawab oleh bangsa ini,” ucap dia.

Baca juga: Mega Sindir Pihak Tertentu Cari Keuntungan Saat Pandemi, Hasto: Termasuk Autokritik PDI Perjuangan

Pertanyaan juga dilontarkan Megawati pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tentang kenapa pemikiran Soekarno tidak dijadikan rujukan.

“Kenapa tidak berani? Saya bilang kepada BRIN sebagai Ketua Dewan Pengarah. Bukan pembenaran, tapi yang harus ada adalah kebenaran,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Soekarno merupakan tokoh yang banyak menulis buku.

Beberapa buku yang dibuatnya antara lain Dibawag Bendera Revolusi, Indonesia Menggugat, Mencapai Indonesia Merdeka, Sarinah, Islam Sontoloyo serta Soeloeh Indonesia Moeda dan Fikirat Ra’jat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com