Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Ahmad Sahroni: dari Sopir Jadi "Crazy Rich" Priok, Kini Disiapkan Jadi Cagub DKI

Kompas.com - 05/01/2022, 20:48 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Bendahara Umum DPP Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, muncul di bursa calon gubernur DKI Jakarta. Oleh Nasdem, Sahroni akan diusung di Pilkada 2024.

Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Wilayah Jawa 1 Effendi Choirie mengatakan, partainya bakal menunjuk Sahroni sebagai kandidat calon gubernur DKI secara aklamasi.

"Namanya Ahmad Sahroni, dan meskipun belum ada rapat resmi untuk membahas itu, tapi Insya Allah semuanya aklamasi kalau dia mau maju menjadi gubernur DKI," kata Choirie saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/1/2022).

Menurut Choirie, pengalaman dan rekam jejak Sahroni membuatnya layak dicalonkan sebagai orang nomor satu di Ibu Kota Negara.  

Sahroni sendiri mengaku tak mempersoalkan dorongan sejumlah pihak agar dirinya maju sebagai calon gubernur DKI menggantikan Anies Baswedan.

Namun, menurut dia, sejauh ini belum ada pembahas resmi di internal Nasdem terkait bursa pencalonan gubernur DKI.

"Saya lihat dorongan yang muncul ini sebagai aspirasi dari kader, dan tentu hal itu sah-sah saja. Yang pasti, sejauh ini, dari komunikasi formal yang ada, pembahasan ini belum pernah muncul," ujar Sahroni kepada wartawan, Rabu (5/1/2022).

Baca juga: Bursa Cagub DKI Jakarta, Nasdem Berencana Usung Ahmad Sahroni

Ini profil dan rekam jejak Ahmad Sahroni.

Lahir di Tanjung Priok, Jakarta, 8 Agustus 1977, Sahroni mengawali kariernya dari nol.

Sahroni tumbuh dari keluarga sederhana. Ia pernah bekerja sebagai tukang semir sepatu untuk mengurangi beban ekonomi keluarga.

Tak hanya itu, Sahroni juga pernah bekerja sebagai sopir antar jemput anak sekolah, sopir perusahaan bidang pengisian bahan bakar minyak, bahkan tukang cuci di kapal pesiar asing.

Dari sopir, karier Sahroni merangkak naik menjadi staf operasional, kepala operasional, bahkan direktur utama.

Dikutip dari Tribunnews.com, berikut perjalanan karier Sahroni dari sopir hingga menjadi direktur utama.

  • Sopir di PT Niaga Gemilang Samudera (1998-1999);
  • Sopir di PT Millenium Inti Samudera (1999-2000);
  • Staff Operasional di PT Millenium Inti Samudera (2001);
  • Kepala Operasional di PT Millenium Inti Samudera (2002-2003);
  • Direktur Utama di PT Sagakos Intec (2003-2005);
  • Direktur Operasional di PT Sagakos Intec (2003);
  • Direktur Utama di PT Ekasamudera Lima (2005-2014);
  • Direktur Utama di PT Ruwanda Satya Abadi (2008-2013).

Lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Bangsa Bekasi itu kini dikenal sebagai "crazy rich" Tanjung Priok. Ia pun mengoleksi banyak mobil mewah.

Baca juga: Disiapkan Nasdem Jadi Cagub DKI, Sahroni Sebut Belum Ada Pembicaraan

Di DPR Sahroni sudah menjabat sejak periode 2014-2019 dan kini memasuki periode kedua 2019-2024.

Sahroni juga menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi NasDem.

Baru-baru ini, Sahroni ditunjuk Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai Ketua Pelaksana Formula E 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com