JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan rincian transmisi lokal penularan Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
Menurut dia, semula ada dua pasien positif Covid-19 yang merupakan pekerja di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
"Lalu dua lagi yang keluarga dari Medan yang datang ke Surabaya. Kemudian satu kasus itu ada anak diplomat yang tertular kakaknya dari luar, tapi dia tinggal di Indonesia," ujar Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (3/1/2021).
Baca juga: Omicron Terdeteksi di Jatim, RSDL Bangkalan Kembali Difungsikan Setelah 3 Bulan Tanpa Pasien
"Satu lagi adalah couple (pasangan) yang jalan liburan ke Bali. Kemudian dia pulang ke Surabaya lalu teridentifikasi di Surabaya," jelasnya.
Menindaklanjuti temuan tersebut, pihaknya sudah melakukan tracing terhadap para kontak erat kasus yang teridentifikasi.
Selain itu, dilakukan pula swab ke pegawai restoran yang pernah dikunjungi pasien positif itu.
Baca juga: Dokter RSA UGM: Ini yang Harus Dilakukan Jika Omicron Datang
"Tapi alhamdulillah sekarang kontak eratnya negatif," tutur Budi.
Budi menjelaskan, transmisi lokal yang terjadi di Indonesia tidak terlepas dari kondisi penularan varian Omicron yang telah menyebar ke 132 negara di dunia.
Sehingga tidak mungkin varian baru tersebut tidak bisa masuk ke Indonesia.
Meski demikian, Budi menegaskan bahwa kondisi penularan varian Omicron di Indonesia relatif lebih lambat dan lebih baik.
"Kita hambat. Kalau penerapan protokol kesehatannya disiplin dan surveilans baik ya mudah-mudahan kasusnya tidak setinggi yang lain lah. Sekarang ini kita adu disiplin protokol kesehatan," tambah Budi.
Sebelumnya, Budi mengatakan, hingga saat ini total ada 152 kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Indonesia.
Budi mengatakan, sebagian besar kasus Covid-19 varian Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.
Baca juga: Selain Jakarta, Pemerintah Siapkan 5 Pintu Masuk untuk Pelaku Perjalanan Internasional
Selain itu, ada enam kasus Covid-19 dari varian Omicron yang merupakan transmisi lokal.
"Dari 152 (kasus Covid-19 dari varian Omicron) kita tahu enam sudah merupakan transmisi lokal, ada yang datang sebagian besar di Jakarta tapi ada juga yang datang dari Medan dan juga dari Bali dan Surabaya," kata Budi dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin.
Budi mengatakan, sebagian besar pasien Covid-19 dari varian Omicron di Indonesia tidak memiliki gejala dan mengalami gejala ringan.
"Artinya tidak membutuhkan oksigen, saturasinya masih di atas 95 persen dan 34 persen atau 34 orang sudah sembuh dan sudah kembali ke rumah," ujar dia.
Menurut dia, kasus Covid-19 dari varian Omicron bisa menembus seseorang yang sudah divaksinasi.
Meski demikian, vaksin Covid-19 mampu memberikan perlindungan sehingga angka keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan tidak mengalami peningkatan.
"Perlindungan dari T-cell masih bisa melindungi dengan cukup baik. Itu yang menjelaskan kenapa hospitality rate-nya yang masuk rumah sakit lebih rendah," ucap dia.
Budi meminta masyarakat tetap mewaspadai penularan varian Omicron meski kasus Covid-19 di Indonesia berada di titik rendah.
"Ini karantina kita sudah cukup ketat kita berhasil menahan masuknya Omicron ke dalam," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.