Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Merek Vaksin Covid-19 Masih Uji Klinik untuk Jadi Booster, Ini Rinciannya

Kompas.com - 28/12/2021, 08:16 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, saat ini, sejumlah merek vaksin Covid-19 masih dalam tahap uji klinik sebagai booster vaksin.

Penny mengatakan, uji klinik tersebut dilakukan untuk jenis vaksin berbeda yang digunakan dalam vaksin pertama dan kedua atau heterologus.

"Sedang berproses uji klinik yang dilakukan oleh Balitbang Kementerian Kesehatan untuk vaksin booster heterologus atau dengan vaksin yang berbeda (dari) vaksin primer 2 dosis pertama, yaitu dengan Vaksin Sinovac, Pfizer, dan AstraZeneca," kata Penny saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/12/2021).

"Juga sedang berproses uji klinik untuk vaksin booster dengan Sinopharm," kata dia.

Baca juga: Soal Vaksin Booster, Pemerintah Masih Tunggu Rekomendasi ITAGI

Penny juga mengatakan, sejumlah merek vaksin Covid-19 sedang proses registrasi di BPOM untuk menjadi vaksin booster sejenis (homologus).

Ia mengatakan, registrasi tersebut menggunakan hasil uji klinik dari negara lain.

"Dengan menggunakan hasil uji klinik dari negara lain untuk vaksin booster homologus sedang berproses registrasi untuk Vaksin Pfizer, Sinovac, AstraZeneca, dan vaksin booster heterologus Sinovac dengan booster Zivivax," ujar dia.

Penny mengatakan, jika uji klinik vaksin booster dengan vaksin sejenis dan jenis berbeda ini menunjukkan hasil yang baik, BPOM segera mengeluarkan izin penggunaan darurat.

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin booster Covid-19 akan mulai diberikan per 1 Januari 2021 kepada masyarakat.

Baca juga: Satgas: Vaksin Booster Rencananya Diberikan per 1 Januri 2022, Setelah Terbit EUA dari BPOM

Hal itu akan dilakukan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau EUA terhadap vaksin yang akan digunakan sebagai booster.

"Vaksin booster rencananya akan diberikan per 1 Januari (2022), setelah penerbitan EUA vaksin booster oleh BPOM," ujar Wiku dalam konferensi pers secara daring melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (23/12/2021).

Kemudian, penetapan jadwal vaksinasi booster secara serentak dipastikan setelah target cakupan vaksinasi dosis pertama dan kedua yang ditetapkan oleh WHO telah dipenuhi pada Desember ini.

Baca juga: Rencana Vaksin Nusantara Jadi Booster: Tak Bisa Diproduksi Massal hingga Belum Jelasnya Sikap Pemerintah

Menurut Wiku, saat ini pemerintah telah melakukan finalisasi keseluruhan aspek program booster vaksin Covid 19, yaitu mulai dari sasaran prioritas penerima vaksin booster, skema program, timeline penyuntikan, dan sumber penganggarannya.

"Pemerintah akan segera mengumumkannya kepada publik jika sudah rampung," kata Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com