Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Pertama sebagai Ketum PBNU, Yahya Staquf Singgung 2 Agenda Besar

Kompas.com - 24/12/2021, 16:18 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yahya Cholil Staquf menyampaikan pidato pertamanya usai terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) periode 2021-2026.

Pidato itu Yahya sampaikan dalam penutupan Muktamar ke-34 NU yang digelar di Lampung, Jumat (24/12/2021),

Dalam kesempatan itu, Yahya menyinggung dua agenda besar PBNU yakni membangun kemandirian warga dan mewujudkan perdamaian dunia.

"Yang pertama adalah agenda membangun kemandirian warga dan yang kedua adalah meningkatkan peran dalam pergulatan Nahdlatul Ulama untuk mendukung perdamaian dunia," kata Yahya dalam tayangan YouTube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, Jumat.

Baca juga: Saat Yahya Staquf Cium Tangan Said Aqil yang Ia Ungguli di Pemilihan Ketum PBNU...

Dalam dua agenda tersebut, kata Yahya, NU sudah memiliki rintisan-tintisan yang sangat kuat dan berharga.

Selanjutnya, yang diperlukan adalah bagaimana menjahit berbagai macam inisiatif yang sudah dilakukan dalam pengembangan ekonomi rakyat, pemajuan pendidikan, pengembangan layanan kesehatan, dan lainnya menjadi satu agenda nasional.

Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup warga NU dan rakyat banyak.

Sementara, dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia, Yahya mengklaim, NU telah berhasil melakukan berbagai inisiatif yang diapresiasi oleh masyarakat internasional.

Langkah berikutnya adalah bagaimana melakukan akselerasi lebih jauh sekaligus melakukan sinergi dengan inisiatif-inisiatif pemerintah.

"Karena apabila kita melihat lanskap dinamika internasional hari ini tidak ada yang memiliki posisi paling tepat untuk berkontribusi bagi perdamaian dunia lebih dari negara kesatuan Republik Indonesia," kata dia.

Lebih lanjut, Yahya pun mengaku lega seluruh rangkaian Muktamar telah berakhir. Biasanya, Muktamar berlangsung selama 3-4 hari.

Baca juga: Sampaikan Terima Kasih ke Said Aqil, Yahya Staquf: Keberhasilan Ini Milik Beliau


Namun kini gelaran itu tuntas dalam waktu kurang dari 3 hari saja.

"Seolah-olah kami ini makan belum kenyang, harus sudah berhenti," kata Yahya.

Kendati demikian, Yahya mengaku maklum pada situasi saat ini bahwa seluruh pihak, termasuk NU, ikut bertanggung jawab menjaga keselamatan warga dari ancaman pandemi virus corona sehingga Muktamar harus dipadatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Nasional
Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Nasional
PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

Nasional
Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Nasional
Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Nasional
Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Nasional
PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

Nasional
Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Nasional
Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Nasional
Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Nasional
Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Nasional
Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Nasional
Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Nasional
Diksi 'Ancaman Keamanan' dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Diksi "Ancaman Keamanan" dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Nasional
Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com