JAKARTA, KOMPAS.com - Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU), Jumat (24/12/2021) menetapkan Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) periode 2021-2026.
Yahya terpilih setelah meraih 337 suara, mengungguli petahana Said Aqil Siradj yang memperoleh 210 suara.
Pemilihan Ketua Umum PBNU melalui serangkaian proses yang panjang dengan metode voting.
Ada momen menyentuh dalam proses penghitungan suara. Jelang penghitungan 20 surat suara terakhir, Yahya Cholil Staquf yang sering disapa Gus Yahya beranjak dari ruangan menuju ke kursi di depan panggung.
Sejumlah pendukung lalu bershalawat sebagai tanda syukur kemenangan Yahya. Setelah itu, Yahya mendatangi Said Aqil Siradj dan mencium tangan Said.
Usai penetapan suara, Yahya mengucapkan terima kasih kepada Said. Ia menyebut Said sebagai guru yang telah menggembleng dan mendidiknya.
Baca juga: Ingat Muktamar ke-33 yang Menyedihkan, M Nuh Tahan Tangis: Alhamdulillah, Kini Sejuk
Yahya menyatakan, keberhasilannya sesungguhnya adalah keberhasilan Said.
”Saya tidak tahu apakah cukup umur saya untuk membalas jasa-jasa beliau. Kalau ini disebut keberhasilan, sesungguhnya ini adalah milik beliau. Kalau ada yang patut dipuji dari semua ini, pujian ini milik beliau,” kata Yahya sembari terisak, dikutip dari pemberitaan Kompas.id, Jumat.
Yahya pun mengungkap bahwa visinya dalam memimpin NU ke depan ialah ”menghidupkan Gus Dur”.
Ia ingin kehadiran NU sebagai organisasi sungguh-sungguh bisa berfungsi dan dirasakan sebagaimana dulu masyarakat menikmati fungsi dan merasakan kehadiran Gus Dur.
Menurut Yahya, Gus Dur masih relevan sekarang dan akan sangat relevan dengan visi besarnya.
Baca juga: Pemilihan Ketum Belum Rampung, Peserta Muktamirin NU Dirikan Shalat di Arena Muktamar
”Tidak mungkin menemukan pengganti personal dari keberadaan Gus Dur, mustahil. Tetapi, apa yang dibawakan Gus Dur, visinya, idealismenya, kinerjanya, saya bisa yakinkan bahwa itu semua harus dan bisa diproyeksikan menjadi satu konstruksi organisasi,” kata dia.
Yahya pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama memajukan NU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.