Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melandai, Jokowi: Tak Boleh Ada yang Klaim Ini Sukses Presiden

Kompas.com - 22/12/2021, 16:57 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan, keberhasilan penanganan pandemi di Indonesia merupakan buah dari gotong royong semua pihak.

Ia menekankan, tidak boleh ada yang mengeklaim bahwa turunnya kasus Covid-19 saat ini merupakan hasil kerja presiden seorang.

"Ini bukan kerja satu, dua, tiga orang, ini kerja gotong royong semuanya bekerja. Enggak bisa kalau ada yang mengeklaim 'wah ini suksesnya presiden', enggak ada, enggak boleh seperti itu," kata Jokowi saat berpidato dalam acara HUT Partai Solidaritas Indonesia, Rabu (22/12/2021).

Baca juga: Jokowi Ceritakan Bantuan Kiai NU Sukseskan Vaksinasi Covid-19

Jokowi menuturkan, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia mencapai puncaknya pada 15 Juli 2021 lalu ketika kasus Covid-19 per hari mencapai angka 56.000 kasus.

Ia mengakui, situasi saat itu sungguh mencekam karena jumlah kasus telah melampaui daya tampung rumah sakit sehingga oksigen dan obat-obatan pun ludes.

"Itu mencekam, ngeri, menyelesaikan masalah dengan bertumpuk-tumpuk warga kita yang ingin masuk ke ICU, ingin masuk ke kamar, tidak ada, berjejer-jejer di lorong-lorong rumah sakit. Saya melihat, betul-betul enggak bisa bicara," ujar Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi kini bersyukur karena kasus harian Covid-19 telah turun drastis di mana pada Selasa (21/12/2021) hanya terdapat 216 kasus baru Covid-19.

Ia menekankan, situasi tersebut merupakan buah dari gotong royong dari seluruh pihak.

"Dari yang level atas sampai di puskesmas, semuanya bekerja keras betul-betul mati-matian. Kalau negara lain hanya punya rumah sakit, kita sampai memiliki 10 ribu puskesmas di seluruh Tanah Air," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Kemarin Ada 216 Kasus Harian Covid-19, Artinya Hanya Setengah Kasus di Setiap Daerah

Di samping itu, Jokowi juga menyebut bahwa melandainya kasus Covid-19 juga merupakan buah dari gencarnya vaksinasi yang dilakukan.

Jokowi menyebutkan, saat ini, target vaksinasi dosis pertama telah mencapai angka 73 persen sedangkan vaksinasi dosis dua sudah mencapai angka 51 persen.

"Kalau kita tidak memulai itu, akan kesulitan. Di negara-negara Afrika itu vaksinasi baru berada di angka rata-rata itu 3 persen, bayangkan. Kenapa muncul Omicron karena vaksinasinya masih sangat rendah sekali," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com