“Kalau mau serius (menghadapi varian Omicron), tidak boleh berlama-lama. Kalau (WGS) lama-lama, ya, artinya membiarkan penyebaran Omicron,” tutupnya.
Keyakinan pemerintah dan peniadaan penyekatan
Pemerintah mengeklaim bahwa semua kasus Omicron masih terlokalisasi di Wisma Atlet.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan meminta isu ini tidak menjadi polemik.
"Saya tidak ingin kita berpolemik dan saya imbau agar semua, kita masyarakat, politisi tentara, polisi, semua agar jangan ada yang main-main dengan ini," kata dia kemarin.
Pemerintah sendiri mengakui tak akan melakukan penyekatan, tetapi justru minta warga untuk tidak pergi ke luar negeri.
Nadia menjamin bahwa kasus Omicron di Indonesia hingga saat ini masih berstatus kasus impor atau dibawa dari luar negeri, belum terjadi penularan di tingkat lokal.
"Tentunya kita mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri kalau tidak mendesak. Kalau melihat, kasus Omicron didapatkan ketika warga negara Indonesia melakukan perjalanan luar negeri, padahal terjadu peningkatan kasus yang cukup besar di beberapa negara," ujar Nadia.
Padahal, menjelang libur Natal dan tahun baru, mobilitas masyarakat meningkat tajam.
Dikutip dari Kompas TV, berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta, penumpang dari luar negeri mencapai 3.000 hingga 4.000 orang dalam satu hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.