Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kisah Mualaf Asal Korsel, dari Benci Islam hingga Mantap Jadi Muslim

Kompas.com - 20/12/2021, 12:32 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seorang mualaf asal Korea Selatan (Korsel) Son Ju Yeong alias Muhammad Son membagikan kisahnya dari membenci agama Islam hingga memeluk Islam.

Dia menceritakan, citra tentang Islam yang dibangun untuk anak-anak dan masyarakat di Korsel hanyalah hal yang buruk-buruk saja, seperti kekerasan, terorisme, dan lainnya.

"Saya dulu sangat benci sama Islam. Sebelum sadar, saya berpikir manusia adalah paling cerdas, maju dan pemilik bumi,” katanya dalam Mualaf Talks bertema "Menjadi Muslim yang Berdaya dan Menginspirasi" di Aula Masjid Al Madinah, Zona Madina Dompet Dhuafa, Parung, Bogor, Minggu (19/12/2021).

Dia juga sempat merasa jengkel dan menganggap ajaran Islam berlebihan, seperti harus shalat, harus berwudhu sebelum shalat, makan harus dengan tangan kanan, hingga menutup aurat. Terlebih, di Korsel saat musim panas cuaca lebih panas dari Indonesia.

Bahkan, Son pernah menjebak 80 pekerja dari Indonesia melalui makanan. Sebagai mandor, dia memasukkan makanan mengandung babi dan minuman mengandung soju.

Baca juga: Bangun Pesantren Mualaf Ke-5 di Bali, Dompet Dhuafa Diapresiasi Kemenag

“Banyak yang menolak dan melawan itu, hingga akhirnya ada yang benar-benar melawan dengan dakwah. Nah, dari situlah saya mulai mencari tahu tentang Islam," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Di satu titik, Son sadar, jika Islam keras dan muslim adalah teroris, mengapa dia tidak mati saat berada di tengah orang Islam dan berkunjung di negara muslim seperti Indonesia.

Setelah bekerja bersama para tenaga kerja Indonesia (TKI) selama 17 tahun Indonesia, dia pun penasaran dan ingin mempelajari Islam, terlebih dia sudah mahir berbahasa Indonesia.

"Setelah mempelajari, saya tertarik dengan ayat-ayat Allah SWT. Semakin hari saya belajar, saya semakin ingin memperdalamnya,” katanya.

Dia menyebutkan, ayat-ayat Allah membuatnya takut karena dia dulu senang berbuat maksiat.

“Karena Allah senantiasa bersama kita, melihat kita, tahu gerak-gerik kita. Di situlah saya semakin mantap menjadi muslim," ujarnya.

Baca juga: Bina Mualaf dengan Baik, Dompet Dhuafa Raih LDK Award 2021 dari MUI

Pada 30 Juni 2018, Son pun resmi memeluk Islam dengan bersyahadat setelah merasa mendapatkan hidayah dan mengenal Islam melalui perantara orang-orang Indonesia.

Dalam gelaran Mualaf Talks, General Manajer Layanan Sosial Dompet Dhuafa Juperta Panji Utama berpesan kepada para mualaf agar tidak berlama-lama menyandang status mualaf.

Setelah bersyahadat, katanya, para mualaf harus berproses menjadi muslim yang berdaya.

Senada dengan Panji, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Tarmizi Tohor mengatakan, sebagai penguatan dalam pembinaan, para mualaf perlu mendapatkan tiga bekal, yaitu pembinaan mental dan budaya, pembinaan agama, serta pembinaan lingkungan.

“Sehingga ke depannya, para mualaf tidak hanya sekedar masuk Islam, tetapi juga memahaminya dengan baik," paparnya dalam acara yang diinisiasi Pesantren Mualaf Indonesia dari divisi Dakwah Dompet Dhuafa tersebut.

Baca juga: Digitalisasikan Sektor Peternakan dan Pangan, WMP Gandeng Angkit Agro Technology dan Dompet Dhuafa

Adapun, acara Mualaf Talks digelar secara hybrid dan turut dihadiri ratusan jemaah dengan narasumber utama Son Ju Yeong serta dipandu islamic content creator Yudhi Darmawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com