JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama United Nations of Development Programme meluncurkan cetak biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan pada hari ini, Kamis (16/12/2021).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, transformasi tersebut bakal menggeser fokus dari teknologi pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan yang mulanya bersifat pelaporan menjadi pelayanan.
Dengan demikian, platform yang diciptakan oleh Kemenkes sebagai hasil dari transformasi digital harus bisa dimanfaatkan semua pihak.
Baca juga: BPJS Kesehatan Bakal Terapkan Kelas Standar, Apa Itu?
"Banyak aplikasi yang diluncurkan Kemenkes sifatnya adalah melaporkan untuk pejabat, bukan melayani untuk rakyat atau untuk pasien. Saya meminta agar teman-teman yang berkaitan dengan transformasi sistem teknologi kesehatan ini mengubah fokus, bukan laporkan ke pejabat, tapi melayani rakyat," kata Budi Gunadi ketika melaklukan pidato kunci dalam peluncuran cetak biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan yang dilakukan secara daring.
Ia pun mengingatkan kepada setiap jajarannya mengenai posisi Kemenkes sebagai elemen tertinggi di sektor kesehatan.
Artinya, Kemenkes seharusnya bisa memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada inovator atau setiap pembuat aplikasi terkait dengan pelayanan kesehatan.
"Sehingga untuk seluruh fasilitas kesehatan berinovasi menciptakan aplikasi-aplikasi, sistem teknologi yang sebaik-baiknya untuk melayani masyarakat yang berinteraksi dengan mereka," kata Budi.
Ia pun menjelaskan, momentum krisis pandemi memberi kesempatan untuk melakukan transformasi kesehatan.
Selain di bidang teknologi kesehatan, terdapat lima transofrmasi kesehatan lain meliputi bidang transformasi layanan primer, transformasi layanan sekunder atau, transformasi sistem layanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, serta transfrmasi sistem sumber daya manusia kesehatan.
"Kita harus pastikan transformasi teknologi kesehatan ini kita bangun platform di mana semua orang, stakeholder, bisa menggunakan platform ini. Kita perkuat, bangun, dan lengkapi," ujar Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.