Dikutip dari situs resmi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Anwar merupakan pengajar di Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Anwar menamatkan pendidikan S1 di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kemudian menempuh S2 di Universitas Muhammadiyah Jakarta dan STIE IPWI.
Pria kelahiran Balai Mansiro, Guguak, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, 15 Februari 1955, ini memperoleh gelar S3 dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kritik Anwar Abbas terhadap pemerintah tak hanya dilakukan sekali dua kali. Ia terbilang sering bersuara soal kinerja pemerintah.
Pada pertengahan 2021 misalnya, Anwar mengkritik penunjukan sejumlah komisaris badan usaha milik negara (BUMN). Ia menilai kursi komisaris dijadikan alat untuk balas budi pilpres atau pemilu.
Kritik itu Anwar sampaikan sesaat setelah Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat gitaris grup band Slank Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank menjadi Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
"Akhir-akhir ini yang banyak terabaikan di mana yang didudukkan untuk menjadi pimpinan dari BUMN tersebut terutama untuk posisi-posisi sebagai komisaris adalah orang-orang yang dinilai oleh banyak pihak tidak tepat, tidak kompeten, dan tidak mumpuni," kata Anwar melalui keterangan pers, Sabtu (29/5/2021).
Baca juga: Wakil Ketum MUI: Penunjukan Komisaris BUMN Lebih Banyak Bernuansa Balas Budi
"Penunjukannya terkesan lebih banyak bernuansa sebagai balas budi karena yang bersangkutan telah berkontribusi di dalam pilpres dan atau pemilu yang baru lalu," ujar dia.
Saat Undang-undang Cipta Kerja menuai polemik, Anwar juga lantang menyuarakan kritik. Ia bahkan sempat meminta pemerintah menunda pemberlakuan UU itu.
Kala itu, Anwar menilai bahwa pengesahan UU Cipta Kerja menunjukkan bahwa anggota DPR lebih mendengarkan aspirasi segelintir orang dibandingkan masyarakat.
Pasalnya, UU tersebut lebih banyak mengakomodasi kepentingan pemodal dibandingkan masyarakat umum.
"Jadi kesan bahwa dunia perpolitikan kita sekarang sudah dikuasai oligarki politik semakin tampak dengan jelas," kata Anwar, Senin (5/10/2020).
Dalam Kongres Ekonomi Umat Islam II MUI, Anwar mengaku sempat diperingatkan Jokowi untuk tak bicara terlalu keras. Hal itu Anwar sampaikan saat membuka pidatonya di hadapan Presiden.
"Tadi saya diingatkan Pak Jokowi, 'Pak Anwar Abbas, ngomong-nya jangan keras-keras, Pak'. Apalagi tadi ketika bertemu dengan Menteri Agama, ya berapa teman langsung mengambil momen gitu kan. Saya rasa Pak Presiden sama Pak Menteri Agama adalah orang yang sudah kebal ya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.