Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indopol: Elektabilitas PDI-P Tertinggi, Disusul Gerindra dan Golkar

Kompas.com - 13/12/2021, 07:32 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Indopol Survey and Consulting menunjukkan, elektabilitas PDI Perjuangan berada di posisi pertama perihal dinamika elektoral partai politik pada Pemilu 2024.

"Elektabilitas parpol tertinggi masih dipegang oleh PDI-P, kedua Partai Gerindra, ketiga Partai Golkar," ujar Direktur Eksekutif Indopol Ratno Sulistiyanto, dikutip dari siaran pers, Minggu (12/12/2021).

Baca juga: Survei Capres 2024 Indopol: Elektabilitas Prabowo Teratas, Nyaris Disamai Ganjar Pranowo

Sementara, Partai Demokrat berada di posisi keempat, kelima Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), keenam Partai Nasdem.

Kemudian, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada posisi ketujuh, kedelapan Partai Amanat Nasional (PAN) dan kesembilan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sedangkan, partai politik baru yang memiliki potensi untuk dipilih dan paling disukai adalah Partai Gelora.

Kemudian disusul Partai Buruh, Partai Umat, Partai Prima, lalu Partai Masyumi Reborn dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

Dalam hasil survei yang sama, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres) 2024 dengan elektabilitas tertinggi, yakni 17,24 persen.

Posisi kedua ditempati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dengan elektabilitas 17,15 persen. Elektabilitas Ganjar nyaris menyamai Prabowo di posisi teratas, dengan selisih 0,09 persen.

Baca juga: Relawan Tak Persoalkan jika Ganjar Jadi Capres Tidak melalui PDI-P

Selanjutnya pada peringat ketiga ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mencatat elektabilitas 13,58 persen.

Peringkat keempat ditempati Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas 5,73 persen. Posisi kelima ditempati Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan elektabilitas 5,28 persen.

Menurut Indopol, dari dinamika elektoral yang terbaca dapat disimpulkan empat poin utama. Pertama, faktor figur pemimpin lebih kuat dibandingkan faktor partai politik.

Hingga kini terdapat tiga figur yang cukup dominan elektabilitasnya, yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies.

Ketiga, para figur utama juga hanya memiliki elektabilitas maksimal apabila ditempatkan sebagai capres.

Jika dua dari tiga figur tersebut dipasangkan, mereka dipastikan akan memenangi semua level pemilihan. Misalnya, Prabowo-Anies, Prabowo-Ganjar, Ganjar-Anies, atau Anies-Ganjar.

Baca juga: Nasdem Ingin Koalisi dengan Partai yang Lanjutkan Pembangunan Era Jokowi

Survei Indopol dilakukan pada 17-19 November 2021, melibatkan 1.230 responden dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Ratno mengemukakan, sumber dana dalam survei itu berasal dari anggaran mandiri dan dengan menjalin kerja sama dengan sejumlah kampus.

"Sementara kami memberi reward ke mahasiswa/surveyor bisa lebih murah dari biasanya survei dilakukan. Sehingga biaya mandiri yang kami keluarkan relatif murah," kata Ratno saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu malam.

Ratno menambahkan, Indopol saat ini sudah terdaftar di Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Absen di Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen di Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com