Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Disebut Negara Paling Tidak Responsif terhadap Krisis Iklim

Kompas.com - 08/12/2021, 14:46 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan Koalisi Stop Bencana Mellisa Kowara mengungkapkan, Indonesia menjadi negara paling tidak responsif terhadap adanya krisis iklim.

Berdasarkan data dari YouGov, Mellisa mengatakan bahwa Indonesia berada di atas Amerika Serikat, Arab Saudi, Mesir, India, Meksiko, Thailand dan Australia sebagai negara yang masyarakatnya tidak responsif terhadap krisis iklim.

"Indonesia satu negara yang paling banyak orang tidak percaya terhadap adanya krisis iklim," kata Mellisa dalam acara virtual bertajuk "Deklarasi Darurat Iklim: Satu Langkah Cegah Bencana", Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Jokowi: Jangan Rusak dan Eksploitasi Kekayaan Lingkungan Berlebihan

Namun, Mellisa menilai hal tersebut bukan sepenuhnya masyarakat Indonesia tidak percaya adanya krisis iklim.

Melainkan ada pula yang percaya, tetapi menilai bahwa krisis iklim diakibatkan adanya aktivitas manusia yang berlebihan terhadap perusakan lingkungan.

Sehingga, kata dia, ada masyarakat yang memercayai bahwa bencana alam merupakan hukuman dari Tuhan lantaran ulah manusia.

"Dan itu sangat berbahaya, karena mengakibatkan orang-orang untuk tidak bergerak, tidak melakukan reaksi, tidak berubah," ucap Mellisa.

Kendati demikian, ia menilai bahwa kenyataan bahwa Indonesia negara paling banyak yang tidak percaya terhadap krisis iklim, tidak sepenuhnya bisa disalahkan kepada masyarakat.

Baca juga: Komnas HAM: KPI Gagal Ciptakan Lingkungan Kerja yang Aman dari Pelecehan Seksual

Menurut dia, masalah itu diakibatkan kurangnya pemahaman dari pemangku kepentingan yaitu pemerintah dalam mensosialisasikan krisis iklim pada masyarakat.

"Pengertian terhadap sains di balik krisis ini juga tidak terlihat di pemangku kebijakan," ujar dia.

Ia pun mencontohkan bagaimana Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat pernyataan terkait banjir besar di Kalimantan diakibatkan curah hujan.

"Oke, lalu? Bisa apa kita?," ujar Mellisa.

Tak hanya itu, pernyataan berikutnya yang dinilai menyakitkan adalah dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar terkait deforestasi dan pembangunan.

Baca juga: Di RDP, Komisi IV Kritik Pernyataan Menteri LHK soal Pembangunan dan Deforestasi

Ia menyinggung pernyataan yang dinilainya bertolak belakang dengan tugas dan fungsi Menteri LHK yaitu melindungi lingkungan.

"Seharusnya, kementerian lingkungan hidup itu melindungi lingkungan hidup tapi kenyataannya tidak. Dan pernyataannya dia yang membuat membuka mata kita semua bahwa memang tidak ada pemahaman terhadap krisis iklim yang komprehensif bahkan di tingkat kementerian, bahkan di tingkat menteri," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com