JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru Kol Inf Irwan Subekti mengatakan, pencarian korban akibat erupsi Gunung Semeru terus dilakukan optimal mulai pagi hingga sore.
Namun, ia mengatakan, pencarian korban mengalami kesulitan karena masih terjadi ledakan di Gunung Semeru.
"Sore, rata-rata turun hujan, sehingga ini sangat berpengaruh pada proses pencarian dan sampai dengan hari ini, situasi di lereng Semeru masih menunjukkan peningkatan tanda-tanda yang perlu kewaspadaan tinggi, tadi pagi ada ledakan dua kali," kata Irwan dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube BNPB, Selasa (7/12/2021).
Baca juga: UPDATE Erupsi Semeru: 34 Orang Meninggal Dunia, 22 Orang Hilang
Irwan mengatakan, pencarian korban ke depannya akan dilakukan secara manual dengan penciuman, penglihatan, alat-alat berat dan dibantu masyarakat sekitar.
"Untuk besok hari kita masih di daerah renteng kemudian curah koboan. Ini adalah daerah yang terparah, kemudian masih ada yang belum ditemukan," ujar dia.
Sebelumnya, Irwan melaporkan, tercatat 34 orang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru dan 22 orang hilang.
"Sampai saat ini, korban jiwa tercatat di posko kami adalah 34 orang ini terdata, kemudian 22 orang hilang dan 22 orang luka berat," ucap dia.
Baca juga: UPDATE BNPB: Pengungsi akibat Erupsi Semeru Tercatat 3.697 Jiwa
Selain korban jiwa, 4.250 orang mengungsi di 19 titik pengungsian. Kemudian, sebanyak 5.205 unit rumah terdampak erupsi Gunung Semeru.
Terakhir, Irwan mengatakan, tercatat 10 kecamatan dan 17 desa yang terdampak erupsi Semeru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.