Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Minta Maaf, Ini Pembelaan Risma Usai Paksa Tunarungu Bicara

Kompas.com - 04/12/2021, 15:50 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini belum menyampaikan permintaan maaf usai memaksa seorang tunarungi berbicara dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional, di Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (1/12/2021).

Tindakan Risma itu pun dikecam sejumlah pihak. Koalisi Penyandang Disabilitas Anti-Audism juga telah menuntut Risma meminta maaf.

“Kami menyampaikan dan mencantumkan dalam siaran pers untuk Bu Risma sebagai Mensos itu meminta maaf atas yang disampaikan Hari Disabilitas Internasional secara umum," kata anggota Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) Fajri Nursyamsi, selaku moderator dalam konferensi pers virtual Koalisi Penyandang Disabilitas Anti-audism pada Jumat (3/12/2021).

"Terutama kepada penyandang disabilitas, khususnya penyandang disabilitas tuli,” tutur dia.

Baca juga: Menanti Permintaan Maaf Mensos Risma untuk Penyandang Disabilitas Tuli

Tak hanya itu, salah satu orangtua dari penyandang disabilitas Ies Arum Wardhani menyayangkan tindakan Risma. Iies sempat menghadiri acara Hari Disabilitas Internaisonal yang digelar Kemensos.

Meski Iies mengapresiasi undangan Kemensos, namun ia mengaku sakit hati saat mendengar Risma mengajak anak-anak tuli untuk berteriak.

“Ketika itu, beliau (Risma) mengatakan, ‘ayo berteriak seperti ini’. Itu benar-benar sangat menyakiti hati saya,” kata Iies, dalam konferensi pers Koalisi Organisasi Penyandang Disabilitas Anti-Audism.

Bukannya menyampaikan permintaan maaf, Risma justru menyampaikan alasan atas tindakannya yang dikecam banyak pihak. 

Ingin Optimalkan Kemampuan Tunarungu

Risma beralasan para penyandang disabilitas tunarungu dapat melatih diri untuk berbicara minta tolong apabila berada dalam situasi yang membahayakan diri.

Baca juga: Risma Minta Tunarungu Bicara, Teman Tuli Sebut Lebih Suka Berbahasa Isyarat

Hal ini yang kemudian menjadi salah satu alasan Mensos Risma meminta mereka berbicara di rangkaian acara Hari Disabilitas Internasional, Rabu (1/12/2021).

“Saya ingin mengoptimalkan kemampuan dia kalau memang dia bisa bicara. Itu pilihan setelah itu dia mau bicara atau tidak,” kata Risma.

Ia menegaskan, tidak memiliki niatan untuk memaksa para penyandang disabilitas tunarungu untuk berbicara.

“Untuk apa saya memaksa karena nggak ada gunanya buat saya. Tapi bahwa saya pengen di saat mereka di kondisi terpepet tadi, minimal dia bisa minta tolong atau dia bisa berjuang untuk itu, untuk mengamankan dirinya, karena kasih

Saat masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, Risma mengaku, pernah mendapat cerita, ada seorang tunarungu yang diperkosa dan tidak bisa berteriak minta tolong.

Bahkan, ia melanjutkan, pemerkosanya justru dibebaskan dari penjara karena penyandang disabiltas tersebut tidak bisa menjelaskan tragedi yang dialaminya.

Baca juga: Mensos Risma Diminta Berinovasi, Bukan Minta Tunarungu Bicara

 

Selain itu, Politisi PDI Perjuangan ini juga pernah mendapat kabar seorang penyandang disabilitas tenggelam saat banjir karena tidak bisa berteriak minta tolong.

Maka itu, Risma sangat mengharapkan para tunarungu bisa membiasakan diri berbicara, sehingga bisa meminta bantuan saat tengah dalam kesulitan.

“Itulah PR saya yang terus terang menjadi PR saya bagaimana mereka bisa survive di kondisi apapun, minimal dia bisa minta tolong atau teriak tolong tolong,” kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com