Lebih lanjut, kata dia, Republik Seychelles juga ingin berkolaborasi perihal investasi ekonomi biru, penyusunan rekomendasi kebijakan untuk mencapai koherensi ekonomi biru, eksplorasi sarana dan prasarana, dan peningkatan kapasitas SDM KP.
Baca juga: Menteri Trenggono Sebut SKPT Rote Ndao Berpotensi Jadi Wisata Kuliner Ikan
Turut serta dalam workshop, Presiden ketiga Republik Seychelles James Alix Michel. Ia menyebut bahwa Seychelles dan Indonesia memiliki semangat yang sama dalam dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam (SDA).
Keduanya, kata Michel, adalah negara kepulauan yang sangat bergantung pada sumber daya laut.
Untuk diketahui, di bawah kepemimpinan Michel, Seychelles memulai perjalanan menjadi negara pertama di dunia yang memiliki rencana tata ruang laut yang komprehensif di seluruh wilayah lautnya.
Seychelles juga menjadi negara pertama yang meluncurkan obligasi biru berdaulat di dunia atau sovereign blue bond di sela-sela Our Ocean Conference pada 28 Oktober 2018 di Bali.
Michel juga menulis buku berjudul Rethinking the Oceans-Towards the Blue Economy yang diterbitkan oleh Paragon House pada Juni 2016.
“Saya yakin bahwa baik Seychelles dan Indonesia dapat memberikan kontribusi untuk masyarakat, ekosistem, dan negara masing-masing dengan menerapkan prinsip blue economy,” kata Michel.
Baca juga: Seychelles Jajaki Kerja Sama Bidang Pariwisata dengan Bangka Belitung
Sebagai informasi, saat ini sama Indonesia dan Seychelles masih sebatas perdagangan produk perikanan.
Tercatat, nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke Seychelles pada 2020 mencapai 546.428 dollar Amerika Seikat (AS).
Jumlah tersebut mengalami kenaikan sekitar 733 persen dari periode 2019 yang hanya sebesar 74.449 dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.