Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Fadli Zon: Jangan Sampai Isu Palestina Terpinggirkan

Kompas.com - 29/11/2021, 13:36 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon meminta setiap negara untuk tidak melupakan isu Palestina.

Kekhawatiran itu, sebut dia, timbul karena saat ini banyak negara sibuk menghadapi berbagai tantangan, seperti perubahan iklim, kemunduran demokrasi, kemiskinan, dan lain sebagainya.

“Jangan sampai isu Palestina ini menjadi terpinggirkan,” ungkap Fadli saat berada di Madrid, Spanyol, dikutip dari dpr.go.id, Senin (29/11/2021).

Seperti diketahui, situasi kemanusiaan warga Palestina di wilayah pendudukan dinilai semakin memburuk.

Menurut laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau dari badan-badan independen lain, Palestina saat ini terkena dampak krisis yang berkepanjangan.

Baca juga: Gubernur Kalbar: Banjir di Sintang Heboh karena Fadli Zon, tapi Bagus Perhatian Pusat Jadi Banyak

Beberapa krisis berkepanjangan, contohnya meningkatnya ketegangan di Yerusalem Timur, eskalasi ketegangan di Jalur Gaza sejak Mei 2021, serta pandemi Covid-19 yang dinilai memperparah situasi.

Fadli menjelaskan, pada Sidang ke-143 Inter Parliamentary Union (IPU) yang pertama kali diselenggarakan secara tatap muka dengan 179 parlemen nasional dan 13 parlemen regional, BKSAP mengajukan emergency item mengenai situasi kemanusiaan di Palestina.

“Dunia berutang pada rakyat Palestina atas kemerdekaan yang direnggut dari mereka. Oleh karena itu, dibutuhkan lebih banyak lagi dukungan politis bagi upaya kemerdekaan Palestina,” tutur Fadli.

Pandemi pengaruhi krisis Palestina

Fadli menambahkan, adanya pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini sangat mempengaruhi kondisi Palestina. Pasalnya, terdapat lebih dari 150.000 orang tertular virus SARS-CoC-2.

Baca juga: Arief Poyuono: Fadli Zon Enggak Perlu Nonaktifkan Medsos Usai Ditegur Prabowo

“Anak-anak dan perempuan menjadi kelompok paling rentan. Pembatasan akses ke layanan penting seperti pendidikan, kesehatan, nutrisi, air dan sanitasi, serta layanan perlindungan sosial lainnya makin memperburuk situasi,” tuturnya.

Oleh sebab itu, Fadli menekankan pentingnya dukungan dan bantuan dari dunia internasional untuk rakyat Palestina.

“Melalui diplomasi parlemen, BKSAP terus mendukung aspirasi rakyat Palestina untuk negara Palestina yang merdeka, demokratis, berdaulat dan layak. Selain itu, BKSAP juga menggalang solidaritas global melalui partisipasi di forum-forum antar parlemen,” jelasnya.

Menanggapi usulan tersebut, kelompok geopolitikal regional ASEAN+3, Asia Pasifik, parlemen negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Parlemen Asia pun memberikan dukungannya.

Baca juga: Kritik Fadli Zon soal Banjir Sintang dan Bintang Tanda Jasa dari Jokowi

Namun, pada detik-detik terakhir sebelum voting, kelompok parlemen negara Afrika pun menyampaikan usulan baru mengenai akses dan ketersediaan vaksin Covid-19.

Melalui lobi dan negosiasi dengan mencermati perkembangan terkini, Indonesia memutuskan untuk menarik usulan emergency item.

Aspek urgensi di tengah maraknya varian Covid-19, yakni Omicron, dinilai memiliki tingkatan penularan lima kali lebih besar dari varian utama. Hal inilah yang menjadi pertimbangan utama penarikan usulan emergency item.

Meski demikian, bukan berarti Indonesia menyampingkan isu Palestina. Sebab, negara-negara anggota IPU perlu menjaga komitmen penuh kepada rakyat Palestina untuk memenuhi hak-hak dasar rakyat dan menentukan nasib sendiri sebagai dasar penciptaan Palestina merdeka.

Baca juga: Prabowo Tegur Fadli Zon, Gerindra Klaim Kerap Kritik Tanpa Sudutkan Pihak Lain

Solusi dua negara tetap menjadi opsi terbaik dalam upaya untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional dan regional.

Untuk itu, rencananya isu Palestina akan diajukan kembali tahun depan pada sidang ke-144 IPU di Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com