Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Harap Ilmuwan dan Peneliti Terus Lakukan Kajian yang Respons Persoalan Masyarakat

Kompas.com - 25/11/2021, 11:29 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap para ilmuwan dan peneliti di Indonesia tetap melakukan kajian dan penelitian yang merespons persoalan di masyarakat.

Hal tersebut bisa dilakukan sesuai dengan bidang masing-masing para ilmuwan dan peneliti tersebut.

"Saya mengharapkan para ilmuwan dan peneliti di Indonesia terus melakukan kajian-kajian dan penelitian-penelitian yang merespons persoalan-persoalan masyarakat dan bangsa," ujar Ma'ruf di acara peluncuran dan bedah buku karya Prof. Dr. Masykuri Abdillah, Islam Agama Kedamaian, serta Islam dan Etika Kehidupan Berbangsa, Kamis (25/11/2021).

Baca juga: Penelitian Perguruan Tinggi Harus Bermanfaat bagi Masyarakat Luas

Tidak hanya itu, mereka juga diminta untuk memberikan solusi dari penelitian dan kajian yang dilakukan.

Baik penelitian maupun solusi yang diberikan, kata dia, harus dilakukan dari berbagai perspektif keilmuan sesuai bidang masing-masing.

Ma'ruf pun mengapresiasi karya Masykuri yang dipandangnya telah berusaha menguraikan bahwa Islam adalah agama kedamaian, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi dalam hubungan antarkelompok dan antarbangsa.

Dalam hal ini, Masykuri melakukan kajian dan klarifikasi terhadap makna ayat-ayat Al-Quran dan hadis serta sejarah umat Islam.

"Hal tersebut dipahami atau dinilai oleh sejumlah pihak sebagai ajaran dan praktik keagamaan yang menunjukkan kekerasan dan intoleran," kata Ma'ruf.

Baca juga: Penutupan KOPSI 2021, Jalan Sunyi Melahirkan Ilmuwan Kelas Dunia

Ma'ruf menyoroti uraian Masykuri tentang pentingnya pemahaman Islam secara moderat (wasathiyyah) yang selama ini telah dilakukan oleh mayoritas ulama di Indonesia.

Dengan demikian, umat Islam di Indonesia mampu membangun dan merawat kemajemukan dan kerukunan nasional, termasuk kerukunan umat beragama.

Termasuk uraian tentang pentingnya penguatan etika atau akhlak dalam kehidupan berbangsa dengan menampilkan pemikiran ulama dan tokoh agama di Indonesia.

Baca juga: Hari Guru Nasional, Wapres Nilai Peran Guru Vital dan Tak Tergantikan

Menurut Ma'ruf, dengan keberadaan etika, masing-masing warga dituntut untuk mengekspresikan hak-haknya secara santun dan beradab.

Sementara masyarakat politik dan pengambil kebijakan publik bertanggung jawab untuk mewujudkan kemaslahatan warga dan negara.

Dari situlah, Ma'ruf berharap para ilmuwan dan peneliti lain melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Masykuri, yaitu meneliti dari perspektif bidang masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com