Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

UPDATE 23 November: 90.520.201 Orang Sudah Divaksinasi Dosis Lengkap

Kompas.com - 23/11/2021, 21:07 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Kesehatan melalui laman vaksin.kemkes.go.id melaporkan, hingga Selasa (23/11/2021) pukul 18.00 WIB sebanyak 90.520.201 orang penduduk atau setara 43,46 persen dari target vaksinasi nasional telah divaksinasi Covid-19 dosis kedua atau lengkap.

Adapun untuk vaksinasi Covid-19 dosis pertama, sejumlah 135.716.042 orang penduduk atau 65,16 persen telah divaksin.

Pemerintah sendiri menargetkan sebanyak 208.265.720 orang penduduk bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Sementara itu, pada kategori tenaga kesehatan (nakes), dari target yang ditetapkan pemerintah, yaitu 1.468.764 orang nakes, sebanyak 2.031.225 orang atau 138,29 persen telah divaksinasi dosis pertama.

Untuk dosis kedua, sebanyak 1.927.846 orang nakes atau 131,26 persen telah disuntik vaksin Covid-19.

Baca juga: UPDATE 23 November: 281.441 Spesimen Diperiksa Terkait Covid-19, Positivity Rate dengan PCR 1,07 Persen

Lebih lanjut, untuk vaksinasi dosis ketiga atau vaksinasi booster, sebanyak 1.214.887 orang nakes sudah divaksinasi.

Untuk kategori petugas publik yang di dalamnya mencakup tenaga pendidik (tendik), pemerintah menargetkan sejumlah 17.327.167 orang petugas publik dapat divaksinasi.

Hingga kini, sebanyak 24.505.889 orang petugas publik atau setara 141,43 persen telah divaksinasi dosis pertama dan 20.943.635 orang di antaranya atau 120,87 persen telah divaksinasi dosis kedua.

Khusus tendik, sebanyak 2.709.398 orang telah divaksinasi dosis pertama dan 2.350.695 orang di antaranya telah divaksinasi dosis kedua.

Selanjutnya, pada kategori lanjut usia (lansia), pemerintah menargetkan 21.553.118 orang lansia dapat divaksinasi Covid-19.

Baca juga: UPDATE 23 November: Sudah Ada 6.917.881 Lansia Divaksinasi Covid-19 Dosis Kedua

Sampai sekarang, sejumlah 11.008.285 orang lansia atau setara 51,08 persen dari target sudah divaksinasi dosis pertama.

Untuk dosis kedua, sebanyak 6.917.881 orang orang lansia atau 32,10 persen persen dari target telah disuntik vaksin Covid-19.

Pada kategori anak usia 12 sampai 17 tahun, pemerintah menargetkan sebanyak 26.705.490 orang anak dapat divaksinasi Covid-19.

Tercatat, sebanyak 23.102.706 orang anak atau 86,51 persen dari target sudah divaksinasi dosis pertama dan 15.737.332 orang di antaranya atau 58,93 persen telah divaksinasi dosis kedua.

Selanjutnya, pada kategori masyarakat rentan dan umum, pemerintah menargetkan sebanyak 141.211.181 orang dapat divaksinasi.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kalteng, Kaltim, Kaltara, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, dan Sultra 23 November 2021

Saat ini, sebanyak 73.813.146 orang atau 52,27 persen telah divaksinasi dosis pertama dan 43.865.467 orang di antaranya atau 31,06 persen telah divaksinasi dosis kedua.

Lebih lanjut, pada program Vaksinasi Gotong Royong, sebanyak 1.245.566 orang telah divaksinasi dosis pertama dan 1.126.225 orang di antaranya telah divaksinasi dosis kedua.

Pemerintah mengimbau, meskipun telah divaksinasi, masyarakat harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) 6M di mana pun berada.

Adapun prokes 6M yang dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau membersihkan tangan dengan menjaga jarak, menjauhi dan mencegah kerumunan, serta menghindari makan bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com