Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota MUI Ditangkap Densus 88, Mahfud MD: Kita "Overreaction"

Kompas.com - 20/11/2021, 16:53 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menilai, masyarakat terlalu berlebihan menanggapi penangkapan anggota MUI yang diduga terlibat dengan jaringan terorisme.

Adapun, anggota MUI tersebut adalah Ahmad Zain An-Najah yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror di Bekasi, Selasa (16/11/2021).

Zain An-Najah merupakan Anggota Komisi Fatwa MUI.

“Harus diakui kita overreaction, terlalu berlebihan reaksi, kontroversinya juga berlebihan dalam dua hal,” tutur Mahfud dikutip dari tayangan YouTube Kemenko Polhukam, Sabtu (20/11/2021).

Baca juga: Anggota MUI Ditangkap karena Diduga Terlibat Jaringan Terorisme, Mahfud MD: Kita Kaget

Mahfud menyampaikan reaksi berlebihan itu nampak dari dua hal. Pertama, wacana pembubaran MUI karena dituding menjadi tempat untuk teroris.

Ia mengungkapkan, teroris bisa ditemukan dimana saja tak hanya di dalam MUI.

“Di tempat lain juga banyak, orang begitu ada di mana-mana dan harus kita atasi bersama,” jelas dia.

Wacana pembubaran MUI, tutur Mahfud, berlebihan.

Pasalnya, selama ini MUI aktif memberikan saran dan masukan untuk pemerintah untuk menjamin kehidupan yang lebih Islami sesuai dengan prinsip Negara Kesatuan arepublik Indonesia (NKRI) yang berdasar pada Pancasila.

Selain itu MUI juga memiliki berbagai fungsi yang diatur dalam undang-undang.

“Ada Undang-undang Jaminan Produk Halal itu perlu MUI, ada Undang-undang Perbankan Syariah itu juga menyebut harus ada MUI-nya,” ucap dia.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Kedudukan MUI Kokoh, Tak Bisa Sembarang Dibubarkan

Berdasarkan alasan itu, Mahfud menegaskan bahwa MUI tidak bisa begitu saja dibubarkan.

Reaksi berlebihan kedua yang disoroti Mahfud adalah tudingan Densus 88 Anti Teror serampangan dalam melakukan penangkapan terduga teroris.

Ia menjamin bahwa hal itu tidak akan dilakukan karena telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

“Itu hukum khusus untuk terorisme dengan treatment-treatment khusus juga tidak boleh sembarangan,” paparnya.

Mahfud juga menampik tudingan bahwa penangkapan ini merupakan wujud pemerintah sedang bersitegang dengan MUI.

Baca juga: Suara-suara Penolakan Tuntutan Bubarkan MUI

“Kita (pemerintah) dengan Majelis Ulama itu dekat, saling berkomunikasi terus dan sepakat untuk melawan terorisme,” kata dia.

Diketahui pasca penangkapan itu MUI telah menonaktifkan Zain An-Najah dari kepengurusan.

MUI juga telah menyatakan bahwa tindakan Zain tidak terkait dengan organisasinya.

Sementara itu Zain ditangkap di Bekasi oleh Densus 88 Anti Teror karena diduga merupakan anggota Jamaah Islamiyah (JI) dan Ketua Dewan Syariah Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman bin Auf (BM ABA).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com