Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arief Poyuono: Fadli Zon Enggak Perlu Nonaktifkan Medsos Usai Ditegur Prabowo

Kompas.com - 16/11/2021, 17:56 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan, Wakil Ketua Umum Fadli Zon tak perlu terbawa hati setelah ditegur Ketua Umum Prabowo Subianto usai mengkritik Presiden Joko Widodo terkait banjir di Sintang, Kalimantan Barat.

Arief meyakini, Presiden Jokowi tak marah setelah dikritik Fadli.

"Terkait teguran Prabowo, saya pikir Fadli Zon tidak perlu dibawa ke hati, biasa-biasa saja, dan enggak perlu tidak mengaktifkan akun media sosialnya," ujar Arief dalam keterangannya, Selasa (16/11/2021).

Ia berpendapat, teguran yang disampaikan Prabowo itu merupakan hal lumrah. Sebab, teguran itu dinilai sebagai bentuk loyalitas Prabowo kepada Jokowi.

"Itu sebagai bentuk loyalitas dan komitmen Prabowo terhadap Jokowi yang sudah memberikan kesempatan bagi Gerindra untuk berkoalisi," nilai mantan Waketum Gerindra itu.

Baca juga: Prabowo Tegur Fadli Zon karena Mengkritik Jokowi soal Banjir di Sintang

Menurut Arief, kritik terhadap pemerintah juga sepertinya kurang bagus dilontarkan Gerindra sebagai partai koalisi. Terlebih, lanjut dia, apabila kritikan itu disampaikan melalui media sosial.

Kendati demikian, Arief berpendapat bahwa kritik yang disampaikan Fadli tidak ada yang salah.

Namun, Fadli disebut hanya salah dalam mekanisme penyaluran kritik yang seharusnya disampaikan melalui forum resmi, bukan di medsos.

"Jangan di medsos mengkritiknya, kan ada saluran khusus untuk melakukan kritik pada Jokowi. Nanti kalau lewat medsos jadi misinformasi dan salah arti serta membuat gaduh seakan akan Prabowo tidak loyal pada Jokowi dinilai oleh Netizen," imbuh dia.

Sementara itu, Kompas.com sudah berupaya untuk menghubungi Fadli Zon untuk meminta tanggapan usai ditegur Prabowo. Namun, tak ada respons yang diterima hingga berita ini diturunkan.

Dilihat Kompas.com, hingga Selasa sore, akun media sosial Twitter Fadli Zon tak terlihat aktif. Akun Twitter Fadli terlihat aktif terakhir pada dua hari yang lalu.

Unggahan terakhir Fadli di Twitter yaitu dirinya mengutip salah satu pemberitaan media massa nasional yang berkaitan soal deforestasi.

Diberitakan, Prabowo menegur Fadli Zon setelah dia mengkritik Jokowi soal banjir di Sintang.

"Kepada beliau (Fadli Zon), sudah diberikan teguran. Iya (yang menegur), Pak Prabowo via Sekjen (Sekjen Gerindra Ahmad Muzani)," kata Habiburokhman, Senin.

Baca juga: Kritik Fadli Zon soal Banjir Sintang dan Bintang Tanda Jasa dari Jokowi

Adapun kritik tersebut disampaikan Fadli melalui akun Twitter-nya dengan menyindir aktivitas Jokowi menjajal sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (13/11/2021).

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) itu menyinggung Jokowi dengan pertanyaan kapan akan berkunjung ke Sintang yang telah dilanda banjir selama tiga pekan terakhir.

"Luar biasa Pak. Selamat peresmian Sirkuit Mandalika. Tinggal kapan ke Sintang, sudah tiga minggu banjir belum surut," kicau Fadli lewat akun @fadlizon, Sabtu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com