Hal yang dimaksudnya terkait mobilitas interaksi sosial dan kepatuhan dalam implementasi 3 M (menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker).
Baca juga: Satgas: Jangan Sampai Penurunan Kepatuhan Prokes Sebabkan Gelombang Ketiga Covid-19
"Tinggal pertanyaanya itu kapan terjadi dan seberapa tinggi ini sangat tergantung dengan situasi yang berkembang di masyarakat," kata Riris seperti dikutip dari situs UGM, Jumat (22/10/2021).
Selanjutnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi juga menyampaikan hal serupa.
Nadia menyebut gelombang ketiga Covid-19 pasti melanda Indonesia.
Hal ini, kata dia, berkaca dari gelombang ketiga Covid-19 yang terjadi di negara-negara dengan cakupan vaksinasi tinggi seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Israel.
Baca juga: 4,2 Juta Kasus Covid-19 di Indonesia dan Peringatan Gelombang Ketiga
"Hal ini yang menyebabkan keniscayaan akan gelombang ketiga itu pasti terjadi," kata Nadia dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube FMB9ID_IKP, Kamis (21/10/2021).
Berkaca dari pengalaman tahun lalu saat libur akhir tahun 2020 meningkatkan mobilitas penduduk dan berdampak pada kenaikan kasus Covid-19, pemerintah kini mulai mempersiapkan langkah antisipasi.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, hal inilah yang menjadi alasan pemerintah berupaya membatasi pergerakan masyarakat saat akhir tahun ini.
"Kami upayakan menekan sedikit mungkin yang akan berpergian," kata Muhadjir dalam Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, dikutip dari siaran pers, Rabu (27/10/2021).
Salah satu upaya pemerintah untuk mencegah meningkatnya kasus Covid-19 pada akhir tahun adalah dengan memangkas cuti bersama pada 24 Desember 2021.
Selain itu, terdapat larangan untuk mengambil cuti dengan memanfaatkan momentum hari libur nasional bagi aparatur sipil negara (ASN).
Selanjutnya, pemerintah juga menyiapkan kebijakan atau pengaturan khusus untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 akibat libur Natal dan tahun baru.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, kebijakan tersebut disiapkan untuk melindungi masyarakat dari ancaman gelombang ketiga.
"Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya hilang. Pemerintah mengkaji berbagai usulan kebijakan untuk menghadapi hari Natal dan Tahun Baru 2022," ujar Johnny, dikutip dari Antara, Jumat (5/11/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.