Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Walau Kecil, Transmisi Covid-19 di Komunitas Masih Ada

Kompas.com - 03/11/2021, 15:13 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting mengatakan, transmisi Covid-19 di komunitas masyarakat masih tetap terjadi.

Meski tingkat transmisinya kecil, dia mengingatkan masyarakat tetap waspada terhadap penularan tersebut.

"Yang jadi perhatian kita adalah bahwa level transmisi di komunitas itu tetap ada. Walau rendah dan kecil," ujar Alexander dalam diskusi secara virtual yang ditayangkan YouTube FMB9, Rabu (3/11/2021).

"Sehingga apabila potensi ini masih ada, maka harus ada atensi dari kita supaya penularan ini terkontrol," tegasnya.

Baca juga: Syarat Perjalanan Sering Berubah-ubah, Kemenhub: Kebijakan Mengikuti Situasi Pandemi

Alexander pun mengingatkan, situasi pandemi masih terjadi di Indonesia dan dunia.

Di Indonesia sendiri, capaian penanganan pandemi Covid-19 mengalami keberhasilan dalam beberapa bulan terakhir.

Dia menjelaskan, pada Juli 2021 Indonesia masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

Sementara itu, saat ini sejumlah daerah di Indonesia sudah masuk status Level 1 dan Level 2 PPKM.

Akan tetapi, kasus aktif Covid-19 masih ada walau persentasenya di bawah 2 persen.

"Lalu mortalitas sudah cukup rendah, keterisian di RS juga tinggal beberapa persen saja, yakni tinggal 20 atau 25 persen di berbagai tempat, " tambahnya.

Baca juga: Menteri PPPA: Pendampingan Sosial Anak Terdampak Pandemi Covid-19 Sangat Penting

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat sebesar 0,3 persen per 31 Oktober 2021.

Persentase tersebut berada di bawah rata-rata kasus Covid-19 dunia sebesar 7,4 persen.

"Kasus Aktif secara nasional per 31 Oktober tercatat sebesar 12.318 kasus atau 0,3 persen dari total kasus," ujar Airlangga dilansir dari siaran pers di laman resmi Kemenko Perekonomian, Selasa (2/11/2021).

"Sudah turun 97,85 persen dari puncaknya pada 24 Juli 2021 (574.135 kasus), dan angka ini jauh di bawah rata-rata global yang sebesar 7,4 persen," lanjutnya.

Adapun kasus konfirmasi positif Covid-19 per 1 November 2021 sebanyak 403 kasus dengan rata-rata kasus selama tujuh hari sebesar 619 kasus.

Baca juga: Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir? Simak, Ini Tanda-tandanya...

Kasus konfirmasi positif ini pun telah turun sebesar 99,1 persen dari puncak kasus konfirmasi harian pada 15 Juli 2021 sebesar 56.757 kasus.

Airlangga melanjutkan, untuk perkembangan di luar Jawa-Bali, kasus Konfirmasi harian per 31 Oktober 2021 adalah 129 kasus denhan rata-rata kasus selama tujuh hari sebesar 209 kasus.

"Dengan tren penurunan yang konsisten. Hal ini menyebabkan jumlah Kasus Aktif per 31 Oktober sebesar 6.816 kasus atau 0,4 persen dari total kasus, dan turun sebesar 96,9 persen dari puncak kasus aktif yang terjadi pada 6 Agustus 2021 lalu sebanyak 221.412 kasus," jelas Airlangga.

Kemudian, untuk tingkat kesembuhan dari Covid-19 persentase secara nasional adalah 96,33 persen.

Baca juga: Dalam Kondisi Pandemi, Rumah Tapak Lebih Dipilih ketimbang Apartemen

Persentase ini lebih tinggi dari angka global sebesar 90,56 persen.

"Tingkat kesembuhan di Jawa-Bali adalah 96,30 persen dan Luar Jawa-Bali adalah 96,39 persen," ungkap Airlangga.

Namun, tingkat kematian akibat Covid-19 secara nasional masih lebih tinggi dari kematian global.

"Yakni 3,38 persen. Masih lebih tinggi daripada global sebesar 2,02 persen. Persentase kematian di Jawa-Bali sebesar 3,50 persen dan Luar Jawa-Bali yaitu 3,12 persen," tambah Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com