Dengan demikian, harus dipastikan bahwa orangtua dan wali memiliki pengetahuan tentang pengasuhan yang baik, para guru yang harus menerapkan disiplin positif atau bukan hukuman fisik, dan masyarakat yang harus berani menentang serta menghentikan praktik salah terhadap anak.
Ciput mengatakan, anak adalah agen perubahan yang berperan penting memutus siklus kekerasan, namun hal tersebut hanya bisa terwujud jika semua pemangku kepentingan bekerja sama sejak dari lingkungan rumah.
"Hal terpenting adalah anak-anak perlu mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dirinya, berani mengatakan tidak dalam kondisi yang membahayakan dirinya, didengarkan suaranya, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait hal-hal yang berdampak pada kehidupannya," ujar dia.
Sayangnya, hingga saat ini kekerasan terhadap anak masih banyak terjadi di Indonesia.
Lebih parahnya, para pelaku merupakan keluarga atau orang terdekat, termasuk orangtua atau guru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.