Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

RI Terima Presidensi G20, Muhaimin Iskandar: Artinya Indonesia Jadi Harapan Dunia

Kompas.com - 03/11/2021, 12:16 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Muhaimin Iskandar mengapresiasi penunjukkan Indonesia sebagai penyelenggara atau presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang rencananya digelar di Bali Oktober 2022 mendatang.

Penyerahan presidensi tersebut dilakukan pada sesi penutupan KTT G20 Roma yang berlangsung di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu, (31/10/2021).

Muhaimin mengatakan, kepercayaan dunia kepada RI tersebut membangkitkan optimisme yang dibangun untuk bangkit di tengah transisi kepemimpinan.

Dia pun bersyukur Indonesia meneruskan estafet presidensi ini. Menurutnya, Presidensi G20 menjadi bukti pengakuan dan kepercayaan internasional kepada Indonesia untuk menjadi lokomotif solusi dunia.

“Hari ini kami juga bersyukur Pak Jokowi menjadi Presidensi G20, artinya Indonesia menjadi harapan dunia yang akan menjadi lokomotif solusi bagi dunia,” ujarnya.

Baca juga: Indonesia Jadi Presidensi G20, Ini Tantangan dan Keuntungannya

Muhaimin mengatakan itu dalam perayaan Hari Lahir (Harlah) Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) ke-22 di Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Senin (1/11/2021).

Pria yang kerap disapa Gus Muhaimin itu juga berharap, momentum Presidensi G20 dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia.

Menurutnya, setidaknya terdapat empat prinsip universal yang dapat diperjuangkan dalam agenda KTT G20 nanti.

Pertama, prinsip adil dan sederajat tanpa memandang suku dan agama. Kedua, prinsip menerima dan menghormati negara dan bangsa yang berdaulat sebagai sistem politik yang mengikat tanpa menyebarkan atau mengejar agenda supremasi terhadap bangsa lain.

Ketiga, prinsip menerima dan menghormati hukum negara sebagai tatanan yang mengikat.

Baca juga: KTT G20 Hasilkan Deklarasi Pemimpin Negara soal Ekonomi hingga Pandemi

Keempat, Indonesia juga perlu mendorong ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, gotong-royong, dan keadilan sosial.

“Keempat prinsip ini saya yakini bisa menjadi pintu stabilitas dunia, dan juru kuncinya adalah Indonesia melalui Forum G20 nanti,” tambah Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu.

Adapun, KTT G20 terdiri atas Amerika Serikat (AS), Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia, Prancis, Rusia, ditambah Uni Eropa.

Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20. G20 menjadi representasi perekonomian dunia dan memiliki posisi strategis.

Baca juga: KTT G20, Ini 5 Poin Kesepakatan dari Pertemuan di Italia

Negara-negara yang tergabung di G20 menguasai 85 persen PDB dunia, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan dunia, dan 66 persen populasi dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com