Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Relawan, Suara Publik, atau Strategi Politik?

Kompas.com - 03/11/2021, 11:39 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PEMILIHAN Presiden (Pilpres) 2024 masih puluhan bulan ke depan. Namun, sejumlah kelompok relawan sudah dideklarasikan. Beberapa nama kondang digadang-gadang untuk maju dan memenangkan pertarungan.

Bak cendawan di musim hujan. Mungkin itu pepatah yang pas untuk menggambarkan munculnya kelompok relawan yang marak belakangan.

Meski hari pemilihan belum ditentukan, sekelompok orang sudah menyatakan dukungan kepada sejumlah tokoh yang dianggap layak untuk maju dalam pesta demokrasi lima tahunan.

Sejumlah nama, mulai dari politisi hingga menteri, digadang-gadang untuk maju di Pilpres 2024 oleh para kelompok relawan ini.

Sejumlah nama yang muncul ke permukaan antara lain Ketua DPR Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan sejumlah nama lain.

Bukan hal baru

Munculnya kelompok relawan ini sebenarnya bukan hal baru dan positif bagi demokrasi. Karena hal ini menunjukkan partisipasi dan antusiasme yang tinggi dari masyarakat terhadap proses regenerasi kepemimpinan di negeri ini.

Namun, ini terjadi jika kelompok relawan benar-benar lahir dari bawah dan muncul secara alamiah.

Fenomena ini juga sehat bagi demokrasi karena bagian dari kritik publik atas hegemoni partai politik.

Rakyat tak lagi diam dan menerima apa saja keputusan partai terkait kandidat yang disodorkan, namun memilih sendiri siapa yang menurut mereka layak memimpin bangsa ini.

Selama inisiatif itu murni suara publik, bukan sekadar manuver dan strategi elite politik.

Munculnya kelompok relawan ini juga dianggap sebagai dampak dari kegagalan partai politik melahirkan calon pemimpin.

Selama ini partai politik hanya menjadi alat meraih kekuasaan semata bukan menjadi kawah candradimuka bagi para politisi untuk menempa diri dan menciptakan negarawan sejati.

Akumulasi kekecewaan publik terhadap kinerja partai politik inilah yang akhirnya melahirkan gerakan relawan politik.

Belajar dari Jokowi

Sebenarnya, ke(relawan)an dalam jagad politik sudah ada sejak lama. Namun, selama ini aksi-aksi mereka tidak kelihatan dan tak terlembagakan. Kisah sukses dukungan relawan mulai muncul sejak Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada tahun 2012.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tanggal 2 Oktober Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Oktober Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ke Serbia, KSAL Jajaki Kerja Sama Produksi Senjata dan Pelatihan Anti-teror

Ke Serbia, KSAL Jajaki Kerja Sama Produksi Senjata dan Pelatihan Anti-teror

Nasional
12 Jam Berlalu, KPK Masih Geledah Kantor Kementan Terkait Dugaan Korupsi

12 Jam Berlalu, KPK Masih Geledah Kantor Kementan Terkait Dugaan Korupsi

Nasional
Masa Pakai Hotel Sultan Selesai, Pemerintah Minta PT Indobuildco Segera Angkat Kaki

Masa Pakai Hotel Sultan Selesai, Pemerintah Minta PT Indobuildco Segera Angkat Kaki

Nasional
Ditanya Soal Khofifah jadi Cawapres, Ganjar: Semua Masih Punya Kesempatan

Ditanya Soal Khofifah jadi Cawapres, Ganjar: Semua Masih Punya Kesempatan

Nasional
Ada Mahfud dan Sandiaga di Rakernas PDI-P, Hasto: Para Menteri yang Jadi Sahabat Diundang

Ada Mahfud dan Sandiaga di Rakernas PDI-P, Hasto: Para Menteri yang Jadi Sahabat Diundang

Nasional
Polri Ungkap Akan Ada Tersangka Baru di Kasus Mafia Bola Liga 2, Bakal Jerat Klub?

Polri Ungkap Akan Ada Tersangka Baru di Kasus Mafia Bola Liga 2, Bakal Jerat Klub?

Nasional
Luhut: Amdal Rempang Eco City Masih Proses, Enggak Ada Masalah

Luhut: Amdal Rempang Eco City Masih Proses, Enggak Ada Masalah

Nasional
Kemendagri Siapkan Sanksi untuk Pemda yang Tak Anggarkan Dana Pilkada 2024

Kemendagri Siapkan Sanksi untuk Pemda yang Tak Anggarkan Dana Pilkada 2024

Nasional
3 Pesawat Super Hercules Terbaru Milik TNI AU Bakal Ikut 'Flypast' HUT Ke-78 TNI

3 Pesawat Super Hercules Terbaru Milik TNI AU Bakal Ikut "Flypast" HUT Ke-78 TNI

Nasional
Luhut Sebut Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan 'Soft Launching' Senin Depan

Luhut Sebut Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan "Soft Launching" Senin Depan

Nasional
Soal Cawapres Ganjar, Hasto PDI-P: Tunggu Tanggal Mainnya dari Bu Mega

Soal Cawapres Ganjar, Hasto PDI-P: Tunggu Tanggal Mainnya dari Bu Mega

Nasional
Kasus Korupsi BTS 4G, Kejagung Dalami Aliran Uang Rp70 M ke Komisi I DPR

Kasus Korupsi BTS 4G, Kejagung Dalami Aliran Uang Rp70 M ke Komisi I DPR

Nasional
Cerita Ganjar Dibisiki Jokowi Saat Serius Simak Pidato Megawati

Cerita Ganjar Dibisiki Jokowi Saat Serius Simak Pidato Megawati

Nasional
PDI-P Klaim Tema Kedaulatan Pangan di Rakernas Bukan untuk Sindir Mentan SYL

PDI-P Klaim Tema Kedaulatan Pangan di Rakernas Bukan untuk Sindir Mentan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com