JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta perguruan tinggi untuk membekali mahasiswa agar berpikir kritis.
Hal tersebut dibutuhkan untuk menyikapi arus informasi yang kian dinamis dengan berpegang teguh pada akidah, akhlak, dan ilmu pengetahuan.
Apalagi perkembangan teknologi informasi memiliki dampak yang positif sekaligus negatif apabila tidak dipahami dengan tepat.
"Perguruan tinggi sebagai tahap akhir pendidikan formal seyogyanya dapat membekali mahasiswa untuk senantiasa berpikir kritis dalam menyikapi arus informasi, dengan berpegang teguh pada akidah, akhlak, dan ilmu pengetahuan," ujar Ma'ruf di acara Dies Natalis ke-7 Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur (UNU Kaltim), di sela kunjungannya ke Samarinda, Selasa (2/11/2021).
Baca juga: Ingatkan Masyarakat Jangan Berpuas Diri meski Covid-19 Turun, Wapres: Tetap Waspada
Ma'ruf mengatakan, kemajuan teknologi informasi membuka berbagai peluang baru untuk memperbaiki kehidupan manusia.
Namun di sisi lain, perkembangan teknologi informasi tersebut juga membawa tantangan dan risiko.
Salah satunya adalah terjadinya disinformasi masif akibat adanya algoritma kurasi.
"Itu membuat seseorang atau kelompok meyakini hanya informasi yang dipasok dari kelompoknya sebagai kebenaran, sementara kelompok lain berpedoman pada kebenaran yang diyakini kelompoknya sendiri," kata dia.
Oleh karena itu, Ma'ruf menilai bahwa lembaga pendidikan termasuk perguruan tinggi, harus memberikan fondasi yang kuat terhadap para peserta didiknya.
Baca juga: Mobilitas Masyarakat Tinggi, Wapres Minta PeduliLindungi Diperkuat
Dengan demikian, mereka pun bisa bijak dalam menyikapi derasnya arus informasi yang terjadi saat ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.