JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini perguruan tinggi di Indonesia gencar membangun program studi profesional tetapi dengan kualitas apa adanya.
Padahal, kata dia, yang menjadi tanggung jawab perguruan tinggi untuk menyongsong bonus demografi 2045 adalah agar mereka dapat memperbesar bidang-bidang kajian vokasional.
Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan anak-anak lulusan SMA-SMK segera mendapatkan pendidikan keterampilan level tinggi dan bisa memasuki dunia kerja.
"Perguruan tinggi kita terlalu bersemangat membangun program studi profesional tetapi dengan kualitas apa adanya, akibatnya jadi tidak profesional, abai atau kurang perhatian terhadap penyediaan kajian studi di bidang vokasional," kata Muahdjir saat menjadi keynote speaker di acara peluncuran “Buku Indonesia Menuju 2045”, Rabu (6/10/2021).
Meskipun profesional merupakan tingkatan yang paling tinggi dan harus lebih tinggi dari vokasional, kata dia, tetapi hal tersebut dinilainya menjadi masalah perguruan tinggi saat ini.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mulai mendorong kampus dan perguruan tinggi untuk memperbesar jumlah program studi vokasional.
"Tujuannya agar memberikan kesempatan anak-anak yang sekarang sudah masuk SMK, yang mampu dan belum siap untuk bekerja agar bisa melanjutkan studi di bidang vokasi sehingga menjadi tenaga-tenaga berketerampilan tinggi," ujar Muhadjir.
Baca juga: Menko PMK: PON XX Juga Jadi Ajang Promosi Pariwisata Papua
Pemerintah saat ini memberi perhatian kepada level sekolah menengah, yakni SMA dan SMK untuk menyiapkan mereka memasuki dunia kerja.
Sebab, soal pendidikan karakter, personal, sosial, kebangsaan seharusnya sudah diselesaikan pada masa pendidikan dasar hingga SMP.
Pada level SMA dan SMK, kata dia, semestinya harus sudah disiapkan karakter untuk memasuki dunia kerja serta membentuk etos dan mental kerja.
"Pada tahapan ini Presiden membuat kebijakan yaitu memperbesar jumlah SMK dibanding SMA agar menyiapkan anak-anak ini bisa segera memasuki dunia kerja untuk menjadi tenaga terampil," kata Muhadjir.
"Sisanya untuk mengisi tenaga tenaga berketerampilan tinggi, masuk perguruan tinggi," ujar dia.
Baca juga: Menko PMK Sebut PON untuk Yakinkan Internasional bahwa Papua Bagian dari NKRI
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.