Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemenkominfo Ajak Masyarakat Bantu Percepatan Vaksinasi lewat 6 Cara Ini

Kompas.com - 29/10/2021, 20:45 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia (RI) melalui laman covid19.go.id mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam percepatan vaksinasi nasional.

Adapun kontribusi tersebut dapat dilakukan melalui enam cara. Pertama, bagikan fakta tentang vaksin.

Kedua, mencari tahu siapa saja di sekitar Anda yang belum vaksin dan termasuk dalam kelompok prioritas untuk divaksin.

Ketiga, membantu mereka untuk daftar antrean vaksin. Keempat, memberikan bantuan kepada mereka dengan mengantarkan ke lokasi dan pulang ke rumah dengan selamat.

Baca juga: Sudah Vaksin 2 Kali, Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta: Cukup Antigen

Kelima, membantu mereka memahami efek samping yang mungkin dialami dan bagaimana cara menghadapinya. Anda bisa membaca informasi tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di laman kipi.covid19.go.id.

Keenam, mengingatkan mereka untuk mendapatkan vaksin dosis kedua serta tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes).

Adapun prokes yang dimaksud yaitu menerapkan 6M, meliputi memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta menghindari makan bersama.

Meski sudah divaksin, pemerintah terus mengimbau masyarakat agar selalu menerapkan prokes. 

Baca juga: Sempat Tertunda, MLDSPOT Kejurnas Slalom 2021 Kembali Digelar dengan Prokes Ketat

Pasalnya, selain vaksin, disiplin penerapan prokes merupakan salah satu cara ampuh untuk mencegah risiko penularan Covid-19.

Capaian vaksinasi nasional

Sebagai informasi, pemerintah melalui laman vaksin.kemkes.go.id telah mencatat hingga Jumat (29/10/2021) pukul 12.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), terdapat 117.689.114 masyarakat Indonesia atau sebesar 56,51 persen sudah mendapatkan vaksin dosis pertama.

Sementara itu, total sudah ada 72.061.077 orang yang mendapatkan vaksin dosis kedua. Apabila dibuat dalam persentase, angka ini mencapai 36,40 persen dari target vaksinasi nasional.

Baca juga: Terlambat Vaksin Dosis Kedua, Apakah Pengaruh pada Efektivitas Vaksin?

Seperti diketahui, target vaksinasi nasional yang dicanangkan oleh pemerintah adalah sebesar 208.265.720 orang. Target ini menyasar pada beberapa kelompok, yaitu tenaga kesehatan (nakes), tenaga pendidik (tendik), lanjut usia (lansia), masyarakat rentan dan umum, hingga anak-anak usia 12-17 tahun.

Untuk vaksinasi nakes, targetnya adalah 1.468.764 orang. Hingga sekarang, sudah ada 2.011.259 orang atau 136,94 persen nakes yang divaksinasi dosis pertama dan 1.891.836 orang atau 128,80 persen disuntik dosis kedua.

Kemudian, ada 1.121.925 orang atau 76,39 persen nakes yang sudah mendapatkan vaksin booster atau dosis ketiga.

Selanjutnya, pemerintah telah menargetkan sebanyak 17.327.167 petugas publik untuk divaksinasi. Hasilnya, per hari ini, sudah ada 28.059.023 orang atau 161,94 persen orang divaksinasi dosis pertama dan 22.773.250 orang atau 131,43 persen disuntik vaksin dosis kedua.

Baca juga: UPDATE 25 Oktober: Capaian Vaksinasi Covid-19 untuk Petugas Publik sampai Masyarakat Umum

Sementara itu, sebanyak 2.667.142 guru dan tendik telah divaksinasi dosis pertama dan 2.258.068 orang sudah disuntik vaksin dosis kedua.

Adapun, sasaran vaksinasi untuk lansia adalah 21.553.118 orang. Hingga saat ini, sudah ada 8.358.001 atau 38,78 persen lansia yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama.

Untuk vaksinasi dosis kedua, total lansia yang mendapatkan adalah 5.024.523 orang atau 24,15 persen.

Selanjutnya adalah sasaran vaksinasi untuk masyarakat rentan dan umum yang ditargetkan mencapai 141.211.181 orang.

Baca juga: Jakarta Mulai Vaksinasi Tahap Ketiga untuk Masyarakat Rentan, Ini Kriterianya

Saat ini, total 74.186.679 orang atau 52,54 persen orang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama dan 37.979.668 orang atau 26,90 persen mendapatkan vaksin dosis kedua.

Total sasaran vaksinasi untuk masyarakat rentan dan umum adalah sebesar 141.211.181 orang di seluruh Indonesia.

Adapun sasaran terakhir adalah anak-anak atau remaja usia 12-17 tahun dengan total 26.705.490 orang.

Hingga sekarang, angka vaksinasi untuk golongan tersebut adalah 3.896.244 orang atau 14,59 persen untuk vaksin dosis pertama dan 3.195.144 orang atau 11,96 persen mendapatkan vaksin dosis kedua.

Baca juga: Penyebab, Gejala dan Deteksi Dini Leukimia, Kanker Darah yang Kerap Menyerang Anak-anak

Lebih lanjut, pada program Vaksinasi Gotong Royong, terdapat 1.168.927 orang atau 7,79 persen orang telah divaksinasi dosis pertama dan 1.015.041 atau 6,77 persen orang divaksinasi dosis kedua.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com