Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Jadi Capres 2024, Muhaimin: Tidak Ada Kader PKB yang Tak Siap

Kompas.com - 28/10/2021, 16:43 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku siap apabila dicalonkan menjadi presiden pada Pemilihan Presiden 2024.

Ia mengatakan, pada prinsipnya, semua kader PKB harus siap untuk menata Indonesia ke depan menjadi lebih baik lagi.

"Tentu saja tidak ada satu pun kader PKB yang tidak siap untuk Indonesia. Apa pun akan kita berikan untuk Indonesia," kata Muhaimin dalam siaran pers, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Surya Paloh Mengaku Tak Tertarik Jadi Peserta Konvensi Capres Nasdem

Menurut Muhaimin, desakan agar ia maju sebagai calon presiden merupakan buah semangat dari keluarga besar PKB.

"Semangat dari militansi para pengurus, ini wajar sebagai cita-cita yang menangkap silent hope, harapan yang diam dan tumbuh di masyarakat," pria yang akrab disapa Cak Imin itu.

Kendati demikian, Cak Imin mengatakan, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan oleh PKB dalam menyongsong Pilpres 2024.

Pertama, PKB harus berkomunikasi dengan partai-partai politik lain karena PKB tidak bisa mengusung calonnya sendiri sebagaimana ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.

"Kedua, kita harus minta restu rakyat langsung apakah rakyat punya dorongan yang kuat, elektabilitas, kita harus memperhatikan itu," kata Cak Imin.

Baca juga: Soal Capres 2024, Paloh: Masih Digodok di Internal, Perlu Lobi-lobi

Ketiga, lanjut Cak Imin, kader-kader PKB juga harus bisa meyakinkan rakyat. Ia menyebutkan, masih ada waktu yang dapat dimanfaatkan dalam menghadapi Pemilu 2024.

"Jadi kepada teman-teman yang semangat 45, bukan hanya semangat yang penting bisa enggak meyakinkan rakyat? Kalau semua yang semangat itu bergerak dan meyakinkan rakyat, oke. Kalau parpol-parpol ada koalisi yang baik karena PKB butuh dua lagi parpol yang bisa mengusung capres," kata dia.

Ia mengatakan, hingga kini PKB belum memikirkan sosok yang akan digandeng sebagai calon wakil presiden jika ia menjadi calon presiden.

Cak Imin menegaskan, hal itu tergantung pada kesepakatan koalisi partai politik untuk mencari calon wakil presiden yang tepat dan bisa menang.

"Sebelum sampai 20 persen, kita belum bisa pastikan siapa pendamping. Kita harus yakinkan dulu untuk memenuhi syarat presidential threshold 20 persen," kata Cak Imin.

Baca juga: PAN Lirik Sejumlah Tokoh untuk Capres 2024, Ada Erick Thohir, Anies, Ganjar hingga Puan

Sebelumnya, Muhaimin mengatakan, Pilpres 2024 merupakan tantangan bagi dirinya untuk maju sebagai capres, tetapi ia tidak mau tergesa-gesa dalam mengambil langkah.

Ia mengeklaim, selama ini kader PKB di semua daerah mengharapkan dan mendukung dirinya untuk maju sebagai capres pada 2024.

"Ya saya rasa itu sebagai tantangan, saya siap. Tapi harus bersabar dulu karena Pilpres masih lama. Kita tunggu perkembangan nanti seperti apa terkait peta politiknya," kata Muhaimin di sela kegiatan silaturahmi dengan para tokoh ulama di wilayah Brebes-Tegal, Jawa Tengah, Minggu (17/10/2021), dikutip dari siaran pers.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com