JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan obat antivirus Molnupiravir buatan Merck, Amerika Serikat (AS) dapat mencegah 50 persen kemungkinan seorang penderita Covis-19 masuk rumah sakit.
Karena itu nantnya obat tersebut akan diberikan kepada penderita Covid-19 dengan gejala ringan agar tak bertambah parah sehingga tak harus dirawat di rumah sakit.
"Obat ini diberikan ke orang yang saturasinya masih di atas 95 persen, tujuannya mencegah 50 persen dia masuk rumah sakit," kata Budi dalam konferensi pers yang diikuti dari YouTube Kemenko Perekonomian, dikutip dari Antara, Selasa (26/10/2021).
Baca juga: Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Menkes Usahakan Obat Molnupiravir Tiba Akhir Tahun
Budi mengatakan obat tersebut berdosis 2 x 800 mg berjumlah 40 tablet untuk diminum oleh pasien dengan dosis 2 x 4 tablet per hari.
Menurut Budi obat tersebut hanya diperuntukkan bagi pasien Covid-19 bergejala ringan dan tidak dipakai di rumah sakit.
"Strategi obat-obatannya kita sudah diskusi sama Merck kemarin waktu saya ke Amerika untuk Molnupiravir. Ini obat untuk orang yang bergejala ringan, bukan orang yang sudah masuk rumah sakit," katanya.
Ia mengatakan pemerintah sudah melakukan pendekatan dengan Merck untuk kepentingan pengadaan Molnupiravir di Indonesia.
Budi bersama pihak terkait juga sudah mendatangi beberapa pabrik farmasi di dunia yang sudah diberikan lisensi oleh Merck untuk membeli Molnupiravir.
"Diperkirakan mudah-mudahan Desember nanti bisa datang (Molnupiravir)," katanya.
Baca juga: 3 Perusahaan Farmasi Indonesia Siap Impor Molnupiravir Jika EUA Terbit
Selain melobi kedatangan obat ke Indonesia, Budi juga sedang berdiskusi dengan Merck terkait tawaran membuka produksi di Indonesia.
"Kalau bisa kita bikin di dalam negeri, sehingga kita memiliki ketahanan kesehatan yang lebih baik," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.