Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muzani: Gerindra Ingin Belajar dari Loyalitas Santri kepada Kiai

Kompas.com - 21/10/2021, 22:46 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, kesiapsiagaan para santri dalam membela negara telah teruji oleh sejarah.

Oleh karena itu, menurutnya penting bagi bangsa Indonesia untuk memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh setiap tanggal 22 Oktober.

"Hari Santri adalah peringatan dikeluarkannya fatwa jihad atau lebih dikenal dengan resolusi jihad oleh Hadroti Syekh KH. Hasyim Asyari pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang," kata Muzani dalam keterangannya, Kamis (21/10/2021).

"Inilah yang menjadi cikal bakal peristiwa heroik pada 10 November 1945 yang menjadi tonggak sejarah utama dalam upaya mempertahankan Republik Indonesia yang baru merdeka beberapa bulan," lanjut dia.

Adapun hal tersebut ia sampaikan saat silaturahmi ke sejumlah pesantren di Jawa Timur seperti Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri Pasuruan Kiai Fuad Nur Hasan dan Abdullah Siradj, Ponpes Zainul Hasan Genggong Pasuruan, dan Ponpes Walisongo Situbondo.

Baca juga: Muzani: Kesamaan Perjuangan Gerindra dan PDI-P Harus Dipelihara sebagai Kekuatan

Menurut Muzani, komando kiai menjadi penentu bagi arah perjuangan santri. Sementara itu, santri menaati karena yakin bahwa fatwa jihad yang menjadi komando itu untuk kepentingan dan keselamatan bangsa serta negara.

"Sebagai partai politik, Gerindra ingin belajar dari loyalitas santri kepada kiai. Gerindra juga ingin belajar bagaimana kepentingan dan kemaslahatan bangsa adalah segalanya seperti yang sudah dicontohkan para kiai," jelas dia.

Muzani menilai, hal itu dilakukan Gerindra agar perjuangan partai tidak melenceng dari tujuan, terutama dalam memahami aspirasi dan keinginan rakyat.

Lebih lanjut, Wakil Ketua MPR itu menjelaskan, dari fatwa jihad sebagai Dawuh Kiai Hasyim kemudian diikuti oleh para kiai dalam resolusi jihad.

Hal itu kemudian diteruskan oleh para santri dalam bentuk tindakan pada 10 November 1945.

"Itulah yang menyelamatkan NKRI dari agresi militer Inggris dan Belanda," ucap Muzani.

Baca juga: Tanggapi Deklarasi Anies Capres 2024, Riza Patria: Gerindra Ingin Prabowo

Meski diakui banyak berjasa bagi bangsa, kata Muzani, perjuangan santri belum selesai. Para santri diharapkan terus mengisi Republik Indonesia dengan inovasi dan kreasi di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Namun, Muzani optimis santri bisa dan mampu menghadapi tantangan itu, meski persaingan teknologi dan arus global begitu ketat.

Dalam hal ini, Muzani berharap agar negara memberi keberpihakan kepada hasil inovasi dan kreasi anak negeri termasuk santri.

Merespons hal tersebut, pimpinan Ponpes Zainul Hasan yaitu KH. Hasan Mutawakkil mengatakan bahwa dirinya optimis terhadap hasil inovasi dan kreasi anak negeri dapat bersaing di dunia global.

"Karena Indonesia memiliki SDM (Sumber Daya Manusia) yang begitu tangguh. Dan ponpes tidak akan pernah lelah mencetak kader-kader bangsa untuk mengisi pembangunan," kata Hasan Mutawakkil pada kesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com