Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK: Kesadaran akan Pentingnya Inklusi Digital bagi Lansia Perlu Ditumbuhkan

Kompas.com - 21/10/2021, 14:29 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini diperlukan kesadaran akan pentingnya inklusi digital bagi kelompok lanjut usia (lansia).

Muhadjir menuturkan, dalam menyongosong generasi Indonesia Emas 2045, pemerintah tak hanya fokus mengurus usia produktif, namun juga memperhatikan kelompok lansia.

"Pemerintah memandang penting akses dan partisipasi di dunia digital bagi semua kelompok umur, termasuk lansia," kata Muhadjir, dala  acara Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) ke-XIV, dikutip dari siaran pers, Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Menko PMK: Perluasan Digitalisasi Layanan Kesehatan Harus Menarik Masyarakat Ikut JKN

"Sehingga perlu menumbuhkan kesadaran pentingnya inklusi digital bagi lansia dan memberikan pelindungan dari dampak yang ditimbulkannya," tutur dia.

Muhadjir mengatakan, dalam era bonus demografi saat ini, penduduk usia produktif nantinya akan menanggung beban mereka yang lansia. Sebab, jumlah penduduk usia produktif akan jauh lebih banyak daripada nonproduktif.

"Tantangannya adalah bagaimana mempersiapkan mereka agar juga mampu menjadi angkatan kerja yang produktif," ujar dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2021 sebanyak 139,81 juta orang atau naik 1,59 juta orang dibanding Agustus 2020.

Namun setiap tahun juga terdapat 3,8 juta orang yang lulus dari SMA, SMK, dan MA serta 1,9 juta lulus dari perguruan tinggi.

Muhadjir pun mencontohkan struktur industri di Jerman yang sudah sangat mapan. Artinya, apabila terdapat 1 juta anak yang lulus dan hendak memasuki dunia kerja, maka ada 1 juta pula yang akan pensiun.

"Di Indonesia, begitu ada lulusan 3 juta yang cari kerja, yang pensiun belum ada. Tentu ini berat," kata dia.

Baca juga: Menko PMK Tekankan Pentingnya Kecepatan dan Keakuratan Data Program JKN

Oleh karena itu, selain harus melakukan ekspansi di bidang industri, terutama padat karya, upaya persiapan semua generasi termasuk lansia dalam menghadapi tantangan zaman juga sangat penting.

Pada intinya, kata Muhadjir, membangun manusia dilakukan dari hulu hingga hilir.

"Dalam siklus pembangunan manusia, mulai dari 1.000 Hari Pertama Kehidupan hingga usia 65 tahun harus dipersiapkan betul-betul untuk mencapai cita-cita Indonesia di 2045," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com