JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menekankan pentingnya kecepatan dan keakuratan data dalam menjalankan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Hal tersebut diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Satu hal yang harus kita perhatikan betul, bagaimanapun bagusnya sistem yang kita bangun termasuk digitalisasi, maka kita akhirnya berpulang pada satu hal yaitu kondisi data,” ujar Muhadjir, dalam acara Pertemuan Nasional Manajemen Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan Tahun 2021, dikutip dari siaran pers, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: Dewan Pengawas Nilai Kebocoran Data BPJS Kesehatan Berisiko terhadap Keamanan hingga Reputasi JKN
Muhadjir menuturkan, selama pandemi Covid-19 ini Indonesia sudah mengadopsi pemanfaatan big data dan big data analytics.
Pemanfaatan tersebut dinilai sebagai pertanda baik agar ke depannya BPJS Kesehatan dapat melakukan beragam pengembangan, mulai dari penggunaan internet of things, artificial inteligent, hingga otomatisasi pelayanan.
Oleh karena itu, kondisi data menjadi penting untuk melakukan terobosan dan inovasi berbasis teknologi informasi atau digitalisasi terhadap layanan BPJS Kesehatan.
“Semua itu kuncinya ada pada kondisi data. Keaktifan dan keakuratan data. Kalau datanya yang masuk memang bagus, maka produk-produk yang berbasis pada data termasuk big data juga akan memberikan informasi yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan,” kata dia.
Baca juga: Marah-marah Lagi, Risma Diminta Salurkan Energi untuk Fokus Benahi Data
Menurut Muhadjir, apabila informasi yang diberikan valid, maka kemungkinan besar keputusan-keputusan yang diambil atas dasar data juga akan baik.
Apabila data tidak valid, bahkan menyesatkan dan terjadi banyak klarifikasi, kata Muhadjir, maka olahan data tersebut menjadi tidak benar.
“Berangkat dari hasil olahan data yang tidak benar, maka keputusan yang diambil juga menjadi tidak benar," kata dia.
"Begitu juga dengan pemanfaatan data dalam era digitalisasi dalam rangka memberikan pelayanan sebaik mungkin di dunia kesehatan kita, keakuratan data sangat mutlak harus dilakukan,” ucap Muhadjir.
Baca juga: Menko PMK Minta BPJS Kesehatan Tingkatkan Kualitas Pelayanan
Apalagi, tak dimungkiri cepat atau lambat penerapan teknologi informasi atau digitalisasi akan menjadi sebuah keniscayaan.
Dengan demikian, ujar Muhadjir, perluasan digitalisasi pelayanan kesehatan pun harus mampu menarik lebih banyak masyarakat untuk ikut dalam kepesertaan program JKN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.