Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Ganjar Imbangi Prabowo, Pengamat Nilai Ini Hasil Kerja Relawan

Kompas.com - 21/10/2021, 13:26 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sejajar dengan Prabowo Subianto berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, Oktober 2021 merupakan hasil kerja politik masif.

Adapun kerja politik itu menurut Ujang, dilakukan oleh tim relawan Ganjar yang sudah mendeklarasikan diri di sejumlah daerah.

"Para relawannya, termasuk Sahabat Ganjar yang bergerak. Bahkan membagi-bagikan sembako kepada orang-orang yang tidak mampu di banyak daerah," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Prabowo dan Ganjar Imbang Elektabilitas Capres 2024, Anies Ketiga

Atas penilaian tersebut, Ujang mengaku tak heran apabila elektabilitas politisi PDI-P itu kini seimbang dengan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga mantan lawan politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

Kerja-kerja politik itu dinilai mampu mendongkrak elektabilitas Ganjar untuk Pilpres 2024.

Di sisi lain, Ujang berpandangan bahwa Prabowo saat ini tidak disibukkan dengan kerja-kerja politik dalam rangka pencalonan presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Di saat yang sama, Pak Prabowo kelihatannya masih fokus membentuk Komcad (Komponen Cadangan) dan jarang melakukan kerja-kerja politik," kata dia. 

Kendati demikian, Ujang menilai, Gerindra tidak akan terpengaruhi oleh hasil lembaga survei, terlebih ketika hasil menunjukkan elektabilitas Ganjar menyaingi Prabowo.

Sebab, menurut dia, Gerindra tetap berpegang teguh untuk mendorong Prabowo maju dalam Pilpres 2024.

"Gerindra tetap akan paksakan Prabowo jadi capres. Apa pun risikonya, Prabowo tetap capres Gerindra untuk 2024," kata dia.

Baca juga: Ganjar Pranowo dan Kisah Para Celeng yang Dianggap Keluar dari Barisan Banteng

Lebih lanjut, Ujang menilai bahwa hasil survei akan berpengaruh terhadap persepsi publik dalam Pilpres 2024.

Asalkan, kata dia, survei tersebut bersifat obyektif dan bukan pesanan dari elite atau tokoh capres.

Diberitakan sebelumnya, hasil survei lembaga survei Litbang Kompas menunjukkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo memiliki persentase elektabilitas yang sama dalam survei capres untuk Pemilu 2024.

Dikutip dari Kompas.id, Menteri Pertahanan dan Gubernur Jateng itu memiliki persentase yang sama, yaitu 13,9 persen.

Dengan hasil ini, Prabowo dan Ganjar sama-sama menduduki posisi pertama dan kedua dalam survei capres untuk Pemilu 2024.

Baca juga: Menilik Elektabilitas Prabowo Subianto dari Berbagai Survei...

Sementara itu, posisi ketiga diduduki oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan persentase 9,6 persen.

Adapun survei Litbang Kompas dilakukan pada 26 September hingga 9 Oktober 2021 melalui wawancara tatap muka. Survei dilakukan terhadap 1.200 responden di 34 provinsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com