Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PPPA Dorong Peningkatan Keterampilan dan Partisipasi Perempuan di Industri Jamu

Kompas.com - 19/10/2021, 14:38 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mendorong peningkatan keterampilan dan partisipasi perempuan dalam mengelaborasi industri jamu.

Sekretaris Kementerian PPPA Pribudiarta N Sitepu mengatakan, hal tersebut dikarenakan industri jamu sebagian besar dilakukan perempuan.

Data menunjukkan, 15 juta orang bekerja di industri jamu baik yang berhubungan dengan obat-obatan maupun yang berhubungan dengan kosmetik.

"Fakta ini menguatkan kami untuk meningkatkan keterampilan dan partisipasi perempuan untuk lebih mengelaborasi industri ini dalam pembangunan sosial ekonomi dan kewirausahaan," ujar Priabudiarta di webinar bertajuk Jamu As Indonesian Heritage, dikutip dari siaran pers, Selasa (19/10/2021).

Baca juga: Desi, Generasi Keempat Industri Jamu

Dari segi ekonomi, kata dia, data Kementerian Perindustrian 2019 menunjukkan kontribusi industri jamu naik menjadi 8,12 persen dari total produk domestik bruto (PDB) atau setara dengan Rp 21,9 triliun.

Hal itu pula, kata dia, yang membuat jamu diperkenalkan dalam rangka perhelatan 4th ASEAN Ministerial Meeting on Women (AMMW) sebagai salah satu komoditas untuk mendukung perekonomian nasional dan pertumbuhan usaha mikro dan ultra-mikro terutama bagi perempuan.

Oleh karena itu, kata dia, peningkatan keterampilan bagi perempuan di industri jamu pun sejalan dengan upaya berkelanjutan pihaknya untuk memajukan perempuan di bidang ekonomi.

“Potensi jamu sangat besar sebagai ikon produk berbasis herbal untuk kesehatan, perawatan kecantikan dan perawatan diri. Di samping itu, kontribusi yang signifikan dari jamu sebagai obat herbal dan perawatan kecantikan dalam aspek ekonomi sangat berpengaruh, terutama peran perempuan dalam industri ini," kata dia.

Baca juga: Industri Jamu dan Herbal Indonesia Dinilai Primadona yang Terabaikan

Pribudiarta mengatakan, jamu telah dikenal berabad-abad lalu sebagai salah satu obat herbal dan kosmetika terutama pada zaman kerajaan. Jamu juga telah menjadi warisan dan salah satu identitas bangsa Indonesia.

Bahkan dari segi ekonomi, kata dia, jamu telah memainkan peran penting dalam bisnis kosmetik berbasis herbal, perawatan kulit, dan pribadi.

Industri jamu, kata dia, dapat menjadi ujung tombak perekonomian nasional karena melibatkan multipemain, khususnya usaha kecil menengah (UKM).

"Namun tantangan ke depan yang harus dihadapi adalah industri jamu yang dapat memperluas inovasi mereka demi memenuhi tren pasar global,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com