Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bestian Nainggolan

Peneliti senior Litbang Kompas, bergulat dalam penyelenggaraan survei opini publik sejak 1995. Lulusan Doktoral Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia.

Gubernur Semakin Berpeluang Menjadi Presiden...

Kompas.com - 19/10/2021, 07:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Bayu Galih

Mencermati rentetan survei longitudinal SMRC, tampak jelas dari ketiga kepala daerah, sejak 2020 hingga kini, masih menjadi rujukan. Dari ketiganya, tampak jika Ganjar paling signifikan perluasan basis dukungannya.

Sebelumnya, survei-survei sejenis, seperti yang dilakukan Charta Politika pada Agustus 2021, juga menempatkan trio kepala daerah tersebut dalam papan atas persaingan.

Dengan segenap capaiannya itu, apakah ketiga kepala daerah praktis bakal merajai arena kontestasi politik Pemilu 2024?

Sekali lagi, becermin pada hasil survei, tidak serta-merta demikian. Merujuk pada hasil survei SMRC, misalnya, terdapat 42 sosok yang dirujuk masyarakat masih potensial sebagai presiden.

Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo 26,2 Persen, Disusul Ganjar dan Anies

Dengan meminjam model perhitungan "concentration ratio" dan ukuran "derajat kompetisi" yang banyak digunakan para ekonom saat mencermati pasar industri, misalnya, menunjukkan "pasar" pertarungan jabatan kepresidenan masih longgar.

Rasio konsentrasi empat pelaku terbesar (CR4) ataupun delapan pelaku (CR8) yang terbesar meraih dukungan pemilih, masih dalam kondisi penguasaan yang bersifat moderat.

Apalagi, besaran rasio konsentrasi penguasaan dukungan yang tertuju hanya kepada trio kepala daerah ini, relatif low concentration. Sekalipun dari perbandingan survei periodik tampak membesar, tetapi belum mendominasi.

Masih rendahnya rasio konsentrasi trio kepala daerah ini juga diperkuat dengan derajat kompetisi ajang pemilu yang masih sangat terbuka. Seperti pola kompetisi dalam model pasar persaingan sempurna, kekuatan Ganjar, Anies, ataupun Ridwan Kamil, tidak dominan.

Ketiganya masih belum memiliki kekuatan yang signifikan dalam mendeterminasi para calon pemilih.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: PDI-P Puncak Elektabilitas Parpol, Gerindra Runner Up

Akan tetapi, sekalipun belum dominan, kehadiran trio gubernur ini menjadi suatu fenomena yang menarik untuk dicermati selanjutnya. Pasalnya, ketiga gubernur ini sudah memiliki “patron” yang menjadi rujukan arah peningkatan karier politik mereka.

Tampilnya Joko Widodo sebagai presiden dalam Pemilu 2014 jelas tidak lepas dari posisi sebelumnya sebagai kepala daerah.

Tepat pada Oktober 2012, saat baru saja dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi telah banyak dirujuk sebagai calon presiden pilihan masyarakat. Hasil survei Litbang Kompas saat itu menempatkan ia dalam posisi teratas, dirujuk oleh 17,8 persen responden.

Proporsi keterpilihan sebesar itu di atas capaian Prabowo Subianto, Megawati Sukarnoputri, Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Wiranto, Surya Paloh, dan sederet tokoh lainnya yang juga dirujuk publik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com