JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pandemi Covid-19 mengajarkan seluruh pihak untuk beradaptasi sekaligus melihat potensi di tengah kesulitan.
Di Indonesia sendiri penanganan pandemi diupayakan melalui berbagai langkah dan kebijakan, mulai dari Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga reformasi sistem kesehatan.
"Selain mengajarkan tentang adaptasi, Covid-19 juga mengajarkan tentang bagaimana melihat potensi di tengah kesulitan," kata Luhut dalam keterangan tertulis yang dilansir dari laman resmi Kemenko Marves, Jumat (15/10/2021).
Baca juga: 13 Jabatan Dipegang Luhut sejak 2014, 7 Masih Aktif
Pada pertengahan Juni hingga Agustus 2021 Indonesia dihadapkan pada situasi peningkatan kasus Covid-19 yang begitu tinggi akibat penyebaran varian Delta.
Menghadapi eskalasi tersebut, pemerintah menerapkan PPKM Daruarat di Jawa-Bali per 3 Juli.
Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan mobilitas masyarakat sehingga diharapkan kasus Covid-19 bisa ditekan.
"Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat-daerah, para ahli, tenaga kesehatan, TNI/Polri, dan seluruh masyarakat, kebijakan tersebut mampu menurunkan kasus secara cepat," ujar Luhut.
Baca juga: Luhut: Masa Karantina 5 Hari Berlaku untuk Semua Pelaku Perjalanan Internasional
Dalam waktu yang sama, kata Luhut, tanpa disadari pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya melakukan reformasi sistem kesehatan.
Bentuk-bentuk reformasi kesehatan itu misalnya, peningkatkan kapasitas tempat tidur, obat-obatan, oksigen, dan tenaga kesehatan.
Sejak diterapkannya PPKM Darurat yang kemudian dilanjutkan dengan PPKM Level 1-4, Indonesia juga berhasil meningkatkan jumlah masyarakat yang divaksin secara signifikan.
Pemerintah pun berhasil menerapkan sistem teknologi terpadu melalui aplikasi PeduliLindungi untuk mengawasi mobilitas masyarakat.
Baca juga: Satgas: Meski Kasus Covid-19 Turun, PPKM Tak Boleh Berhenti