Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Covid-19 Ajarkan tentang Adaptasi dan Lihat Potensi di Tengah Kesulitan

Kompas.com - 15/10/2021, 09:36 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pandemi Covid-19 mengajarkan seluruh pihak untuk beradaptasi sekaligus melihat potensi di tengah kesulitan.

Di Indonesia sendiri penanganan pandemi diupayakan melalui berbagai langkah dan kebijakan, mulai dari Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga reformasi sistem kesehatan.

"Selain mengajarkan tentang adaptasi, Covid-19 juga mengajarkan tentang bagaimana melihat potensi di tengah kesulitan," kata Luhut dalam keterangan tertulis yang dilansir dari laman resmi Kemenko Marves, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: 13 Jabatan Dipegang Luhut sejak 2014, 7 Masih Aktif

Pada pertengahan Juni hingga Agustus 2021 Indonesia dihadapkan pada situasi peningkatan kasus Covid-19 yang begitu tinggi akibat penyebaran varian Delta.

Menghadapi eskalasi tersebut, pemerintah menerapkan PPKM Daruarat di Jawa-Bali per 3 Juli.

Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan mobilitas masyarakat sehingga diharapkan kasus Covid-19 bisa ditekan.

"Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat-daerah, para ahli, tenaga kesehatan, TNI/Polri, dan seluruh masyarakat, kebijakan tersebut mampu menurunkan kasus secara cepat," ujar Luhut.

Baca juga: Luhut: Masa Karantina 5 Hari Berlaku untuk Semua Pelaku Perjalanan Internasional

Dalam waktu yang sama, kata Luhut, tanpa disadari pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya melakukan reformasi sistem kesehatan.

Bentuk-bentuk reformasi kesehatan itu misalnya, peningkatkan kapasitas tempat tidur, obat-obatan, oksigen, dan tenaga kesehatan.

Sejak diterapkannya PPKM Darurat yang kemudian dilanjutkan dengan PPKM Level 1-4, Indonesia juga berhasil meningkatkan jumlah masyarakat yang divaksin secara signifikan.

Pemerintah pun berhasil menerapkan sistem teknologi terpadu melalui aplikasi PeduliLindungi untuk mengawasi mobilitas masyarakat.

Baca juga: Satgas: Meski Kasus Covid-19 Turun, PPKM Tak Boleh Berhenti

Berbagai upaya itu diklaim mulai menunjukkan hasil, terbukti dari terus menurunnya kasus Covid-19.

"Hingga tanggal 11 Oktober 2021, kasus Covid-19 di Indonesia dan Jawa-Bali telah turun masing-masing sebesar 98,9% persen dan 97,7 persen dari puncaknya di tanggal 15 Juli," kata Luhut.

Luhut mengatakan, penurunan kasus yang tajam ini berdampak positif terhadap kondisi ekonomi RI. Apalagi, upaya pemulihan ekonomi didorong melalui stimulus program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang hingga kini telah terealisasi hingga lebih dari Rp 150 triliun.

Dia mengeklaim, pemulihan ekonomi kini terjadi sangat cepat, tercermin dari meningkatnya aktivitas konsumsi dan produksi sektor manufaktur yang sudah kembali seperti sebelum pandemi.

"Saya berharap agar momentum pemulihan ekonomi yang sedang terjadi ini hari ini terus kita manfaatkan dengan baik dan menjadi pecutan bagi bangsa ini untuk terus berbenah," kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com