Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik Akan Jadi yang Terbesar di Dunia

Kompas.com - 12/10/2021, 12:18 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking sebagai tanda dimulainya pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di kawasan ekonomi khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021).

Menurut Jokowi, smelter yang akan dibangun ini merupakan yang terbesar di dunia.

"Tadi kita mendapatkan laporan bahwa smelter yang akan dibangun ini dengan desain single line, terbesar di dunia karena mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun," kata Jokowi.

"Bayangkan, 1,7 juta ton itu kalau dinaikkan truk yang kecil itu yang biasanya bisa mengangkut 3-4 ton, berarti berapa truk yang akan berjejer di sini. Kalau isinya 3 ton saja, 1 truk kecil itu berarti ada 600.000 truk berjejer di sini bayangkan, ini gede sekali," tuturnya.

Baca juga: Kunjungi Jatim, Jokowi Lakukan Groundbreaking Smelter PT Freeport Indonesia

Jokowi mengatakan, pembangunan smelter di dalam negeri bertujuan untuk memperkuat hilirisasi industri, khususnya sektor tembaga.

Ia menuturkan, cadangan tembaga yang dimiliki Indonesia sangat besar. Bahkan, Indonesia masuk sebagai 7 negara dengan cadangan tembaga terbesar.

Potensi yang sangat besar itu, kata Jokowi, seharusnya bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dengan menciptakan nilai tambah yang setinggi-tingginya bagi ekonomi negeri.

"Jangan sampai kita memiliki tambang, kita memiliki konsentrat, (tetapi) semelternya, hilirisasinya, ada di negara lain seperti tadi disampaikan Pak Menteri ada di Spanyol, ada di Jepang. Nilai tambahnya berarti yang menikmati mereka," ujarnya.

Baca juga: Freeport Indonesia Sebut Pengerjaan Smelter Manyar Capai 8 Persen

Jokowi mengungkapkan, pada masa konstruksi saja smelter PT Freeport Indonesia diperkirakan akan menyerap 40.000 tenaga kerja. Jumlah ini diyakini akan terus bertambah jika smelter sudah beroperasi.

Melihat peluang tersebut, Presiden berjanji bakal menginstruksikan seluruh perusahaan tambang dan mineral-batu bara, baik swasta maupun BUMN, untuk melakukan hilirisasi industri.

Selain menciptakan lebih banyak lapangan kerja, hilirisasi industri diyakni dapat meningkatkan pendapatan negara.

"Agar komoditas kita lebih tinggi nilainya, tidak kirim mentahan, tidak kirim dalam bentuk raw material. Memberikan nilai tambah bagi negara artinya akan memberikan income yang lebih tinggi pada negara," ucap Jokowi.

Baca juga: Akhir 2021, Pengerjaan Smelter Manyar Ditargetkan Tembus 10 Persen

Jokowi pun berharap kehadiran smelter PT Freeport Indonesia akan menjadi daya tarik bagi industri-industri lain, khususnya industri turunan tembaga, untuk berinvestasi di KEK Gresik.

Terkait hal itu, ia memastikan akan terus memperbaiki iklim investasi Indonesia, mulai dari infrastruktur, kemudahan dan kepastian berusaha, hingga ketersediaan SDM.

"Nanti pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten juga ikut mendukung agar KEK Gresik ini semakin maju dan Indonesia akan semakin diminati sebagai tujuan investasi," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com