Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Elektabilitasnya Tertinggi, Kans Prabowo untuk Menang Pilpres 2024 Dinilai Masih 50-50

Kompas.com - 11/10/2021, 10:56 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, kans Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk menang pada Pemilihan Presiden 2024 masih 50-50.

Ujang mengatakan, elektabilitas Prabowo yang selalu berada di posisi teratas saat ini belum bisa menjamin Ketua Umum Partai Gerindra itu meraih kemenangan pada Pilpres 2024.

"Kans Prabowo menang itu masih fifty-fifty, bisa menang dan bisa juga tumbang. Elektabilitas Prabowo saat ini yang masih di bawah angka 30 persen itu sama sekali tak bisa mencerminkan kemenangan di Pilpres 2024. Karena bisa saja nanti elektabilitas Prabowo stagnan, dan akan disalip oleh capres lain," kata Ujang saat dihubungi, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Prabowo Subianto Bakal Maju Pilpres 2024, Elektabilitasnya Selalu Nomor Satu Menurut Survei

Menurut Ujang, kans Prabowo untuk menang pada Pilpres 2024 baru cukup aman jika elektabilitasnya dapat mencapai 70 persen.

Untuk itu, Ujang menilai Prabowo memiliki pekerjaan rumah untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat, termasuk para pemilihnya pada Pilpres 2014 dan 2019 yang kecewa karena Prabowo akhirnya bergabung ke pemerintahan Joko Widodo.

"Kelihatannya posisi Menhan itu untuk memperkuat dan bisa menang di 2024. Walaupun pertaruhannya dibenci dan ditinggalkan oleh para pendukungnya," ujar Ujang.

Selain itu, Ujang juga menyebutkan, Prabowo mesti mencari figur yang bisa menambah atau mengisi kelemahannya untuk dijadikan calon wakil presiden.

"Artinya sosok yang bisa menambah elektabilitas Prabowo. Soal sosoknya siapa, saat ini masih cair dan dinamis, belum terlihat dan terbaca," kata dia.

Baca juga: Gerindra Akan Majukan Prabowo di Pilpres 2024, PKS Merapat Lagi?

Ia menambahkan, sejauh ini sosok yang dapat menjadi pesain Prabowo adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Berdasarkan hasil sejumlah survei, elektabilitas Ganjar dan Anies memang selalu menempel Prabowo yang berada di urutan teratas.

"Kemungkinan yang menjadi pesaing Prabowo, bisa Anies atau juga Ganjar, atau bisa juga yang lain yang nanti muncul di detik-detik akhir. Karena biasanya politik juga selalu menghadirkan kejutan-kejutan," kata Ujang.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, terbuka peluang bagi Prabowo untuk menerima mandat dari para kadernya untuk maju dalam Pilpres 2024.

Baca juga: Sekjen Gerindra: Prabowo Subianto Insya Allah Maju di Pilpres 2024

Muzani mengatakan, mandat para kader untuk meminta Prabowo maju dikarenakan masih ada cita-cita partai yang belum terwujud.

"Majunya beliau karena begitu masifnya permintaan kita semua. Majunya beliau karena begitu besar harapan rakyat, pembangunan harus berlanjut, cita-cita kita berpartai belum terwujud," kata Muzani dalam keterangannya, Minggu (10/10/2021).

"Maka, apa yang baru saudara ucapkan akan kami teruskan. Dan dengan tidak mendahului jawaban beliau, saya katakan sekali lagi, insya Allah Pak Prabowo akan maju di Pilpres 2024," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com