Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Akan Maju Pilpres 2024, PPP: Peluang Lebih Besar jika Berpasangan dengan Kalangan Religius

Kompas.com - 10/10/2021, 18:39 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal majunya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 mendapat respons positif dari PPP.

Meski belum membahas secara intens soal Pemilu 2024, sebagai partai berbasis agama, PPP menilai Prabowo akan berhasil menjadi Presiden ke-8 RI apabila dipasangkan dengan tokoh dari kalangan religius.

Harapannya masih sama bahwa pola-pola pasangan Pilpres yang ada juga mengikuti pola-pola sebelumnya, termasuk yang kemudian terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden, yakni capresnya adalah individu yang diidentifikasi sebagai sosok dari kelompok nasionalis, maka cawapresnya yang diharap PPP adalah dari sosok yang merepresentasikan dari kalangan agamis atau religius," kata Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/10/2021).

Baca juga: Prabowo Subianto Akan Maju Lagi di Pilpres 2024, Ini Alasannya

Arsul menilai, pola yang demikian sudah tergambarkan sejak pemerintahan Presiden ke-4 RI Abdurrachman Wahid atau Gus Dur dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri.

Kemudian, pola tersebut berlanjut pada masa pemerintahan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden Hamzah Haz, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden JK, hingga Presiden ke-8 Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Atas pola tersebut, Arsul melihat peluang Prabowo Subianto lebih besar memenangkan Pilpres 2024 jika berduet dengan cawapres dari kalangan religius.

"Jadi, PPP melihat peluang Pak Prabowo Subianto akan cukup besar jika pasangannya adalah dari kalangan agamis-religius," kata Arsul.

Baca juga: Prabowo Subianto Bakal Maju Pilpres 2024, Elektabilitasnya Selalu Nomor Satu Menurut Survei

Arsul juga mengatakan, Prabowo berpeluang besar untuk menang di Pilpres 2024 karena sejumlah faktor.

Pertama, besarnya keinginan kader Gerindra untuk mendorong Prabowo maju kembali dalam Pilpres. Kedua, Prabowo memiliki elektabilitas tinggi dalam sejumlah survei nasional.

Selain itu Gerindra adalah partai dengan suara terbanyak kedua di Pemilu 2019.

Terakhir, pengalaman Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres tak hanya sekali.

Sehingga, adalah wajar jika saat ini Gerindra menyatakan Prabowo akan maju Pilpres 2024.

"PPP melihat keinginan kader-kader Gerindra yang menginginkan Pak Prabowo Subianto maju kembali di Pilpres 2024 dan kemudian direspons positif oleh Sekjen Gerindra Pak Muzani sebagai hal yang wajar," kata Arsul 

"Sama halnya kader-kader Partai Golkar mendorong Ketum Airlangga Hartarto untuk maju," ucap Arsul.

Baca juga: Sara: 99 Persen Kader Ingin Prabowo Maju Kembali sebagai Calon Presiden


Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, mandat para kader untuk meminta Prabowo maju dikarenakan masih ada cita-cita partai yang belum terwujud.

"Majunya beliau karena begitu masifnya permintaan kita semua. Majunya beliau karena begitu besar harapan rakyat, pembangunan harus berlanjut, cita-cita kita berpartai belum terwujud," kata Muzani dalam keterangannya, Minggu.

"Maka apa yang baru saudara ucapkan akan kami teruskan. Dan dengan tidak mendahului jawaban beliau, saya katakan sekali lagi, Insya Allah Pak Prabowo akan maju di Pilpres 2024," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com