Terlebih saat ini Indonesia juga menghadapi beragam potensi varian baru Covid-19.
Dengan demikian masa karantina untuk yang sudah divaksinasi pun harus tetap ada, setidaknya 7 hari.
"Ini mau tidak diberlakukan? Karena tetapi potensi terinfeksi ada dan tetap bisa menularkan. Ketika ada yang positif harus siap dengan genome consequencing itu menjadi satu keharusan," kata dia.
"Selain itu juga sistem deteksi PeduliLindungi harus benar-benar siap dulu di setiap lokasi ada barcode-nya, ketika ada kasus infeksi bisa ditelusuri," kata dia.
Termasuk juga menyiapkan asuransi dan fasilitas kesehatan bagi para warga negara asing yang datang.
Dalam melakukan itu semua, perlu simulasi untuk menjamin bahwa tidak akan ada kasus baru.
Sebelumnya diberitakan, Bali tengah dipersiapkan untuk pembukaan dan penerimaan kembali kunjungan wisatawan mancanegara pada Oktober 2021.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, dari masukan yang disampaikan oWakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan pemangku kepentingan atau stakeholder pariwisata, kondisi di Bali sudah menunjukkan situasi yang kondusif dan langkah persiapan ini sudah masuk tahap akhir.
"Sesuai arahan dari Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan), kita akan persiapkan pada Oktober 2021,” kata Sandiaga seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (24/9/2021).
Sandiaga juga menjelaskan, pihaknya ingin seluruh destinasi wisata di Bali masuk dalam kategori zona hijau.
Baca juga: UPDATE: 4,22 Juta Kasus Covid-19 dan Pembukaan Bali untuk Wisman
Namun, saat ini tiga lokasi percontohan sudah disiapkan sebagai pilot project untuk menerima wisman ke Pulau Bali.
Tiga lokasi percontohan itu diberi nama SUN, yakni Sanur, Ubud, dan Nusa Dua.
“SUN ini masuk sebagai destinasi green zone untuk di Bali. Dan ini yang akan kita coba persiapkan termasuk mendorong CHSE dan PeduliLindungi yang terus kita tingkatkan,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.