Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permata Ummat, Sayap Partai Ummat untuk Perempuan yang Dipimpin Eks Ketua DPP PAN

Kompas.com - 09/10/2021, 16:16 WIB
Tatang Guritno,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Ummat mendeklarasikan berdirinya sayap partai bernama Perempuan Utama Ummat (Permata Ummat).

Permata Ummat diketahui dipimpin oleh mantan Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2010-2020, Euis Fety Fatayaty.

Euis yang menjabat sebagai ketua umum Permata Ummat menjelaskan organisasi ini didirikan karena besarnya animo perempuan bergabung dengan partai pimpinan Amien Rais tersebut.

“Pasca deklarasi Partai Ummat di Jogjakarta antusiasme perempuan untuk masuk Partai Ummat besar sekali,” terang Euis ditemui di Kantor DPP Partai Umat, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (9/10/2021).

Baca juga: Partai Ummat Siap Kapan Pun Pemilu Digelar

Namun karena anggota DPP terbatas jumlahnya, maka Permata Ummat dibuat untuk menampung para kader perempuan itu.

“Karena itu dibuatlah pengurus DPP tapi kan jumlahnya terbatas nah untuk menampung dan merekrut mereka (perempuan) dibuatlah Permata Ummat,” ucap dia.

Euis menyebut tujuan utama Permata Ummat adalah membantu Partai Ummat untuk menjaring dan mengembangkan konstituen.

“Harapannya dengan adanya Permata Ummat pencarian atau penambahan konstituen anggota Partai Ummat lebih cepat terkumpul,” jelas Euis.

“Dan kita Insya Allah bisa memenuhi pendaftaran ke KPU,” sambungnya.

Euis mengklaim saat ini Permata Ummat sudah tersebar di 17 provinsi.

“Kami sudah membentuk kepengurusan dan setelah ini akan deklarasi di provinsi masing-masing,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com