JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid optimistis partainya dapat berada di posisi dua besar pada Pemilihan Umum 2024.
Optimisme Jazilul itu didasari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan PKB memiliki elektabilitas 10 persen, atau di urutan ketiga di antara Golkar (11,3 persen) dan Gerindra (9,9 persen).
"Kalau bahasanya Pak Muhaimin, ketum kami, PKB harus mampu menyalip Gerindra dan Golkar. Kalau Gerindra sudah kesalip, ini Golkar sebentar lagi karena selisihnya hanya 1,3 persen," kata Jazilul dalam acara rilis survei SMRC, Kamis (7/10/2021).
Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas PDI Perjuangan dan Gerindra Merosot
Jazilul mengatakan, hasil survei SMRC tersebut membuat PKB menjadi lebih bergairah dalam membuat rencana-rencana pemenangan Pemilu 2024.
Ia menyebutkan, PKB telah memulai beragam kegiatan sebagai upaya mencapai target masuk dua besar pada Pemilu 2024 mendatang, antara lain pencalonan legislatif dini dan pemetaan daerah pemilihan.
"Jadi satu tahun sebelum pemilihan kami sudah uji publik para calon PKB untuk turun ke dapilnya masing-masing, jadi kami lebih siap, mudah-mudahan survei tiga bulan ke depan kita sudah lebih baik kondisinya," ujar Jazilul.
Hasil survei SMRC menunjukkan, PDI Perjuangan menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi sebesar 22,1 persen.
"Jika pemilu diadakan pada waktu PDIP mendapat dukungan terbesar, 22,1 persen," kata Direktur Riset SMRC Deni Lavani dalam rilis survei, Kamis (7/10/2021).
Baca juga: Anjloknya Harga Telur Rugikan Peternak Ayam, Ini Saran Gerindra
Adapun di posisi berikutnya terdapat Partai Golkar yang memiliki elektabilitas 11,3 persen. Disusul Partai Kebangkitan Bangsa (10 persen), Partai Gerindra (9,9 persen), Partai Demokrat (8,6 persen), Partai Keadilan Sejahtera (6 persen), dan Partai Nasdem (4,2 persen).
"Partai-partai lain di bawah 3 persen dan yang belum tahu 18,8 persen," ujar Deni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.