Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Yakin Jateng Siap Penuhi Target Pengurangan Kemiskinan Ekstrem

Kompas.com - 07/10/2021, 12:06 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin yakin Provinsi Jawa Tengah siap memenuhi target pengurangan kemiskinan ekstrem.

Menurut Ma'ruf, Jateng telah menjalankan beberapa program seperti stimulan jamban (perbaikan sanitasi), jaminan kesehatan non-kuota, kartu tani/nelayan, dan dukungan start up.

Kemudian, pendampingan desa baik yang dilakukan organisasi perangkat daerah (OPD) maupun menggandeng perguruan tinggi.

"Saya yakin Provinsi Jawa Tengah siap untuk memenuhi target pengurangan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024," ujar Ma'ruf saat kunjungan kerja ke Jawa Tengah, Kamis (7/10/2021), dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Jokowi Targetkan Kemiskinan Ekstrem di Indonesia Bisa Tuntas pada 2024

Namun, Ma'ruf tak menyebutkan besaran target penurunan yang telah ditetapkan.

Jika mengacu laman Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Jateng, pemprov menargetkan penurunan rata-rata 1 persen per tahun.

Rata-rata tersebut dihitung dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Target angka kemiskinan di Jateng pada 2023 sebesar 7,48 persen.

Adapun tingkat kemiskinan Jawa Tengah pada 2018 tercatat 11,19 persen dari total jumlah penduduk.

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf melakukan rapat bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan lima bupati.

Lima kabupaten yang jadi prioritas penanggulangan kemiskinan yakni Banyumas, Banjarnegara, Kebumen, Pemalang dan Brebes.

Jateng menjadi satu dari lima provinsi prioritas penanganan kemiskinan ekstrem tahun 2021. Daerah lainnya yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Papua, dan Papua Barat.

"Kami mengapresiasi inisiatif dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam upaya menanggulangi kemiskinan yang telah dilakukan selama ini," kata dia.

Pemilihan lima kabupaten prioritas di Jawa Tengah dan 35 kabupaten secara nasional tidak hanya didasarkan pada kriteria persentase tingkat kemiskinan ekstrem, tetapi juga dikombinasikan dengan jumlah masyarakat miskin ekstrem.

Sebab, jika hanya menggunakan persentase tingkat kemiskinan ekstrem, maka prioritas wilayah akan jatuh di sebagian besar wilayah timur Indonesia.

Sedangkan, apabila hanya menggunakan kriteria jumah penduduk miskin ekstrem maka prioritas wilayah umumnya berada di wilayah barat Indonesia.

"Karena itu pemilihan wilayah prioritas untuk pengurangan kemiskinan ekstrem menggunakan dua kriteria agar lebih berimbang," kata Ma'ruf.

Baca juga: Wapres: Persoalan Utama Pengurangan Kemiskinan Ekstrem Bukan karena Anggaran

Selain itu, Ma'ruf menuturkan, ukuran tingkat kemiskinan ekstrem juga mengacu pada definisi Bank Dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu sebesar 1,9 dolar AS purchasing power parity (PPP) per kapita per hari.

Kemiskinan ekstrem juga dinilai bukan berdasarkan ukuran tingkat kemiskinan umum yang digunakan Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu sebesar 2,5 dolar AS PPP per kapita per hari.

Berdasarkan ukuran tersebut total jumlah penduduk miskin ekstrem di Jawa Tengah mencapai 581.968 jiwa.

Di Kabupaten Banyumas, tingkat kemiskinan ekstremnya 6,83 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 116.330 jiwa.

Kabupaten Banjarnegara memiliki tingkat kemiskinan ekstrem 7,23 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 67.010 jiwa.

Tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kebumen sebesar 7,68 persen jumlah dan penduduk miskin ekstrem 92.190 jiwa.

Kemudian, Kabupaten Pemalang memiliki tingkat kemiskinan ekstrem mencapai 9,52 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 124.270 jiwa.

Selanjutnya, tingkat kemiskinan Kabupaten Brebes tercatat 10,34 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 197.520 jiwa.

"Oleh karena itu, tahun 2021 yang tinggal 3 bulan lagi akan disiapkan bantuan berupa tambahan uang tunai khusus untuk rumah tangga miskin ekstrem di lima kabupaten prioritas di Jawa Tengah dengan menggunakan data yang sekarang tersedia," ucap Ma'ruf.

Program tambahan bagi lima kabupaten prioritas tersebut berasal dari program sembako dan bantuan langsung tunai (BLT) desa.

Baca juga: Wapres: Perlu Pemutakhiran Data KPM untuk Entaskan Kemiskinan Ekstrem

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com